Taipei, 7 Des. (CNA) Di tengah meningkatnya permintaan perjalanan pasca-pandemi di seluruh dunia, tarif tiket pesawat tidak akan kembali ke level rendah sebelumnya yang terlihat sebelum pandemi COVID-19, dan tarif tiket yang tinggi diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2025, kata EVA Airways (EVA Air) baru-baru ini.
Dalam konferensi investor 25 November, Presiden EVA Air Clay Sun (孫嘉明) mengatakan bahwa tren tarif yang lebih tinggi ini didorong permintaan penumpang udara yang kuat di seluruh dunia, ditambah dengan tekanan inflasi dan keterbatasan kapasitas layanan, yang kemungkinan besar akan berlanjut hingga tahun depan.
Sun memprediksi bahwa EVA Air akan mencatatkan pertumbuhan 20,4 persen di pasar penumpang Asia Timur Laut tahun ini, jauh di atas rata-rata pertumbuhannya untuk pasar global lainnya, dan dia mengharapkan pasar Asia-Pasifik akan melihat pertumbuhan yang lebih kuat lagi pada 2025.
Pada sepuluh bulan pertama tahun 2024, maskapai ini mencatatkan kenaikan pendapatan penumpang keseluruhan sebesar 8,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara jumlah penumpang melonjak hampir 20 persen dan kapasitas (diukur dengan kilometer kursi yang tersedia) naik 9,7 persen.
Untuk pendapatan penumpang EVA Air berdasarkan wilayah, pasar Amerika Serikat menyumbang 44 persen, diikuti oleh Asia Timur Laut 19 persen dan Eropa 15 persen.
Mengingat proyeksi pertumbuhan permintaan penumpang pada 2025, maskapai ini tengah merencanakan penerbangan charter baru untuk penumpang dan kargo ke Hakodate di Jepang selama liburan Tahun Baru Imlek pada Januari, serta penambahan penerbangan ke Aomori dan Matsuyama untuk musim bunga sakura.
EVA Air juga berniat menambah penerbangan ke Kobe selama periode April hingga Oktober untuk menyediakan lebih banyak kapasitas bagi para pelancong yang menuju ke Osaka World Expo 2025, kata Sun.
Maskapai ini juga telah memutuskan untuk menambah Dallas ke delapan tujuan lainnya di Amerika Utara, dan diperkirakan akan mengoperasikan lima penerbangan mingguan ke kota Texas itu mulai 3 November 2025, kata Sun.
Pada saat banyak perusahaan teknologi besar yang memindahkan kantor pusat mereka dari Silicon Valley ke Texas, Dallas menjadi pilihan yang tepat bagi EVA Air untuk melengkapi jaringan penerbangannya bagi penumpang transit yang menuju Amerika Tengah dan Selatan, ujar Sun.
Selesai/IF