PMI sakit ginjal, majikan izinkan cuci darah di Taiwan dan tidak dipecat

09/09/2025 19:27(Diperbaharui 09/09/2025 19:27)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Penerjemah yang melakukan panggilan video pada PMI yang sakit gagal ginjal. (Sumber Foto : GF Agensi)
Penerjemah yang melakukan panggilan video pada PMI yang sakit gagal ginjal. (Sumber Foto : GF Agensi)

Taipei, 9 Sep. (CNA) Seorang perawat migran sebut saja Bunga, asal Indonesia mengalami sakit gagal ginjal akut dan divonis dokter harus melakukan cuci darah agar bisa bertahan hidup. Pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di daerah Songshan Taipei ini beruntung mendapat majikan yang baik selama tiga tahun ia bekerja, ujar penerjemah yang dihubungi CNA. 

Majikan PMI tersebut mengatakan kepada agensinya bahwa ia tidak mau memecat PMI-nya walaupun sedang sakit, dan tetap mengizinkannya bekerja sebagai perawat orang tua dan diberi kesempatan untuk perawatan cuci darah di Taiwan. Bahkan, PMI tersebut diberikan waktu istirahat khusus setelah cuci darah, dan tetap digaji, ujar salah seorang penerjemah yang tidak mau disebutkan namanya dari Great Forever (GF agensi).

Awal mula PMI tersebut merasakan sakit pada bulan Januari 2024, setahun yang lalu. Ia melaporkan pada agensinya dan kemudian dibawa ke rumah sakit. PMI tersebut dirujuk ke rumah sakit Ren Ai, Taipei didampingi agensinya. Awalnya dokter mengatakan bahwa ia hanya sakit ginjal biasa karena kurang minum air putih, dan diberi obat.

Setelah selang beberapa hari, PMI tersebut menunjukkan tanda-tanda yang parah. Kakinya bengkak. Agensinya pun membawanya kembali ke rumah sakit dan dokter menyatakan kalau ia mengalami gagal ginjal akut dan harus cuci darah.

Mulai dari bulan Februari 2024 hingga hari ini, PMI tersebut harus cuci darah seminggu tiga kali, setiap hari Senin, Rabu dan Jumat. Agensi mengatakan, majikannya tetap bersedia mempekerjakannya karena merasa kasihan jika ia harus pulang ke Indonesia, belum tentu mendapatkan perawatan yang baik seperti di Taiwan, ujar sang majikan kepada agensi.

PMI tersebut juga sempat melakukan operasi pemasangan selang untuk cuci darah pada bulan Februari 2024 tahun lalu. Sejak saat itu, majikannya tetap mengizinkannya tinggal dan bekerja di rumahnya. 

“Majikan tidak memecatnya, bahkan majikan sangat baik mengizinkannya beristirahat setelah melakukan cuci darah dan tetap menggajinya,” ujar penerjemah tersebut.

Saat ditanya mengenai biaya pengobatan, penerjemah mengetakan bahwa PMI sendiri yang membayar biaya pengobatannya tetapi tidak mahal karena dibantu oleh premi Asuransi Nasional (NHI). 

(Oleh Miralux)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.