Taipei, 19 Agu. (CNA) Taiwan Higher Education Union (THE Union) hari Selasa (19/8) menyerukan agar semua perguruan tinggi melindungi hak-hak kerja guru bahasa Mandarin dengan menerapkan Undang-Undang (UU) Standar Ketenagakerjaan, setelah mereka dipastikan masuk ke cakupan perlindungannya.
THE Union dalam sebuah rilis pers mengatakan bahwa pengajaran bahasa Mandarin di perguruan tinggi Taiwan telah berlangsung lebih dari sepuluh tahun, namun para guru mesti menanggung kondisi kerja buruk seperti honor rendah, ketiadaan sistem cuti yang wajar, dan absennya jaminan perpanjangan kontrak.
Berkat advokasi berkelanjutan dari serikat, kata THE Union, Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) dalam sebuah rapat tahun lalu menetapkan guru bahasa Mandarin di universitas memang termasuk dalam cakupan perlindungan UU Standar Ketenagakerjaan.
Pada akhir tahun lalu, Kementerian Pendidikan (MOE) juga mengirim surat kepada semua perguruan tinggi yang menginstruksikan agar hak-hak hukum guru bahasa Mandarin dilindungi secara menyeluruh, kata serikat.
MOL bahkan membuat sebuah daftar tanggapan masalah hukum terkait penerapan UU Standar Ketenagakerjaan untuk guru bahasa Mandarin, yang dikirim MOE ke seluruh universitas, catat serikat.
Namun, kata THE Union, mereka baru-baru ini masih menerima keluhan dari guru bahasa Mandarin di berbagai universitas, di mana pihak kampus, meskipun telah menerima arahan dari kementerian, tetap tidak mematuhi peraturan.
Guru dipekerjakan dengan kontrak jangka tetap, dan bahkan ketika mereka mengajukan pertanyaan, pihak kampus kadang mencabut jadwal mengajar sehingga pendapatan mereka hilang, kata serikat.
Beberapa kampus juga menyesatkan guru dengan alasan menyesuaikan penerapan UU Standar Ketenagakerjaan, dan mengubah kondisi kerja secara sepihak tanpa persetujuan pihak pekerja, kata serikat.
Menanggapi masalah ini, kata serikat, mereka telah mengedukasi seluruh guru bahasa Mandarin dan pihak kampus tentang hak-hak dan perlindungan dasar yang seharusnya dimiliki pengajar setelah UU tersebut diterapkan.
Guru bahasa Mandarin yang di masa lalu telah mengalami pelanggaran hak atau menerima pembayaran tidak sesuai hukum oleh pihak kampus berhak meminta kompensasi atau perbaikan, kata serikat.
THE Union mengatakan mereka juga telah membuat sebuah panduan yang menyederhanakan peraturan yang kompleks menjadi gambar dan teks yang mudah dipahami.
Serikat menyerukan agar kampus menerapkan UU Standar Ketenagakerjaan dan melindungi hak guru bahasa Mandarin, sekaligus mendorong seluruh pengajar di Taiwan untuk memperjuangkan hak-hak kerja mereka.
(Oleh Phoenix Hsu dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF