Tiga penculik dua PMI hilang kontak dituntut atas perdagangan manusia

22/07/2025 14:09(Diperbaharui 22/07/2025 15:50)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Kantor Kejaksaan Distrik Ciaotou)
(Sumber Foto : Kantor Kejaksaan Distrik Ciaotou)

Kaohsiung, 22 Juli (CNA) Tiga orang Vietnam yang baru-baru ini menculik dua pekerja migran Indonesia (PMI) hilang kontak dan mengintimidasi serta memaksa mereka bekerja tanpa bayaran telah dituntut atas dugaan perdagangan manusia, sementara dua pelaku lainnya masih dicari, menurut rilis pers Kantor Kejaksaan Distrik Ciaotou hari Selasa (22/7).

Kejaksaan mengatakan bahwa seorang wanita asal Vietnam, yang telah menjadi warga Taiwan melalui pernikahan, bersama kekasihnya, pekerja migran hilang kontak dari negara yang sama, menjalankan proyek konstruksi di Taichung dan sejak lama menyalurkan tenaga kerja asing ilegal ke berbagai situs pembangunan.

Hasil penyidikan mengungkap bahwa dua PMI yang berada dalam jaringan mereka memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan pada awal Februari karena kondisi kerja yang buruk, lalu pergi ke Kabupaten Yilan untuk mencari majikan baru.

Mengetahui hal ini, pasangan itu, seorang teman mereka yang juga orang Vietnam, serta dua pekerja migran hilang kontak lainnya pergi ke Yilan dan menculik kedua PMI itu. Mereka juga melacak keberadaan korban, mengirim pesan ancaman, dan menyebarkan pesan berisi imbalan melalui aplikasi, menurut penyidikan.

Menurut kejaksaan, kedua korban kemudian dibawa ke beberapa lokasi seperti Distrik Tanzi, Taichung dan Distrik Shanlin, Kaohsiung, sementara paspor dan barang-barang mereka disita, dan mereka dibatasi kebebasannya dengan paksa oleh kelompok tersebut.

Kejaksaan menambahkan bahwa kelompok itu menciptakan utang dalam jumlah besar dengan alasan palsu, lalu mengancam korban bahwa mereka akan diserahkan ke kepolisian atau menghadapi bahaya lainnya jika tidak melunasinya, membuat mereka terpaksa bekerja tanpa bayaran sebagai ganti pelunasan.

Pasangan tersebut serta seorang teman mereka telah ditangkap dalam sebuah operasi oleh satuan tugas khusus, dengan dua sejoli itu kemudian ditahan melalui persetujuan pengadilan, menurut kejaksaan.

Setelah penyidikan selesai, ketiganya dituntut atas keterlibatan dalam tindakan penculikan secara bersama-sama oleh tiga orang atau lebih, intimidasi, dan pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Perdagangan Manusia.

Sementara itu, dua pekerja migran hilang kontak lainnya yang turut terlibat belum ditemukan dan telah masuk dalam daftar pencarian orang.

(Oleh Chang Yi-lien dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.