Taipei, 20 Juli (CNA) Sebuah konsorsium perusahaan telekomunikasi besar Asia-Pasifik, termasuk Chunghwa Telecom (CHT) yang berbasis di Taiwan, secara bersama-sama mengaktifkan Southeast Asia-Japan Cable 2 (SJC2) pada hari Jumat, sebuah sistem kabel bawah laut internasional berkapasitas tinggi yang bertujuan memperkuat infrastruktur digital dan konektivitas di seluruh kawasan.
SJC2 membentang sekitar 10.500 kilometer dan menghubungkan lokasi-lokasi utama di Asia Tenggara dan Asia Timur Laut, termasuk Taiwan, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Vietnam, Thailand, dan Tiongkok, kata CHT dalam siaran pers.
Taiwan memiliki dua stasiun pendaratan -- satu di Tamsui, New Taipei, dan satu lagi di Fangshan, Kabupaten Pingtung, tambah perusahaan itu, seraya menambahkan bahwa desain pendaratan ganda ini meningkatkan redundansi dan ketahanan jaringan, terutama dalam menghadapi bencana alam atau gangguan layanan.
Dibangun dengan teknologi multiplexing pembagian panjang gelombang optik canggih, sistem ini memberikan kecepatan transmisi hingga 126 terabit per detik, secara signifikan meningkatkan kinerja dan stabilitas internet di seluruh kawasan, kata CHT.
Menurut perusahaan, SJC2 dirancang untuk memenuhi permintaan yang meningkat terhadap teknologi berkapasitas tinggi seperti kecerdasan buatan, komputasi awan, dan Internet of Things.
Proyek ini menegaskan peran strategis kawasan Asia-Pasifik dalam infrastruktur digital global dengan menawarkan cakupan geografis yang lebih luas, kapasitas bandwidth ultra-tinggi, dan latensi ultra-rendah, tambahnya.
"Chunghwa Telecom akan terus mengambil tindakan nyata untuk meningkatkan ketahanan digital Taiwan dan mendorong transformasi industri berbasis AI," kata Chairman Chien Chih-cheng (簡志誠).
SJC2 merupakan proyek bersama yang melibatkan perusahaan telekomunikasi dan teknologi besar, termasuk Chunghwa Telecom (Taiwan), Singtel (Singapura), China Mobile International (Tiongkok), KDDI (Jepang), SK Broadband (Korea Selatan), Meta (AS), serta mitra lain dari Thailand, Vietnam, Hong Kong, dan Indonesia.
Proyek ini mengikuti investasi CHT pada bulan Maret dalam sistem kabel bawah laut E2A yang baru, sebuah jaringan serat optik trans-Pasifik sepanjang sekitar 12.500 kilometer dan dijadwalkan diluncurkan pada paruh kedua tahun 2028.
Selesai/IF