Taipei, 31 Mei (CNA) Taiwan kini menjadi satu-satunya negara di Asia yang bebas dari demam babi Afrika, demam babi klasik, serta penyakit mulut dan kuku, setelah Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) hari Kamis (29/5) menyatakan bahwa Taiwan bebas dari demam babi klasik.
Kasus terakhir demam babi klasik yang dikonfirmasi di Taiwan dilaporkan pada 2005 di Kabupaten Changhua dan tidak ada kasus tambahan yang terdeteksi sejak saat itu, menurut Kementerian Pertanian (MOA).
Dalam sebuah rilis pers, MOA mengatakan bahwa Taiwan secara resmi diakui WOAH sebagai negara bebas demam babi klasik di dalam sesi umum ke-92 mereka di Paris.
Pengakuan tersebut menyoroti kemampuan Taiwan dalam pencegahan penyakit hewan dan karantina yang kuat serta menegaskan kembali kepercayaan internasional terhadap standar veteriner Taiwan, kata kementerian tersebut.
Taiwan menghentikan semua vaksinasi demam babi klasik pada 1 Juli 2023, dan secara resmi mengajukan permohonan pengakuan kepada WOAH pada Agustus 2024, tambahnya.
Perdana Menteri Cho Jung-tai (卓榮泰) berterima kasih kepada mantan Perdana Menteri Su Tseng-chang (蘇貞昌) dan pemerintahan sebelumnya atas upaya mereka yang berdedikasi sehingga Taiwan menjadi satu-satunya negara di Asia yang bebas dari tiga penyakit babi utama.
Cho juga berterima kasih kepada masyarakat atas kerja sama mereka dengan kebijakan pemerintah dan kepatuhan terhadap peraturan pencegahan epidemi.
Taiwan pernah dilanda penyakit mulut dan kuku pada 1997 dan dinyatakan bebas oleh WOAH pada 2020.
Sementara itu, demam babi Afrika menyebar dari Tiongkok pada tahun 2018 ke negara-negara terdekat, termasuk Taiwan, namun Taiwan berhasil mengendalikan penyakit tersebut dan dinyatakan bebas tahun lalu.
Selesai/IF