Taipei, 27 Mei (CNA) Legislatif telah mengesahkan amandemen Undang-Undang Pemeliharaan Ketertiban Sosial yang meningkatkan hukuman untuk calo tiket, gangguan kebisingan, dan penguntitan pada hari Selasa (27/5).
Denda maksimum untuk penjualan kembali tiket transportasi atau hiburan tanpa izin untuk penggunaan non-pribadi akan meningkat dari NT$18.000 (Rp9,7 juta) menjadi NT$30.000.
Legislatif juga mengesahkan sebuah resolusi yang menyatakan bahwa meskipun Undang-Undang Pemeliharaan Ketertiban Sosial biasanya menangani pelanggaran ringan dengan hukuman administratif, praktik calo tiket dapat menghasilkan "Keuntungan ilegal yang signifikan dan sangat merugikan kepentingan konsumen."
Disebutkan bahwa Undang-Undang Industri Budaya dan Kreatif serta Undang-Undang Pengembangan Industri Olahraga sudah mencakup calo tiket untuk acara budaya dan olahraga, termasuk hukuman pidana untuk pelanggaran tersebut.
Terkait tiket lain, seperti voucher medis dan perhotelan, resolusi tersebut mendesak otoritas terkait untuk membahas amandemen undang-undang tentang calo tiket dalam waktu dua bulan.
Amandemen ini diharapkan dapat secara efektif mencegah praktik calo tiket dengan mengatasi sumber masalah dan menerapkan hukuman yang lebih berat.
Sementara itu, amandemen juga meningkatkan denda maksimum untuk gangguan kebisingan dari NT$6.000 menjadi NT$10.000.
Denda untuk menguntit seseorang tanpa alasan yang sah, bahkan setelah diperingatkan untuk berhenti, akan meningkat dari NT$3.000 menjadi NT$30.000.
Selesai/ML