CIB bongkar situs penipuan investasi palsu dengan total kerugian lampaui NT$50 juta

13/05/2025 18:41(Diperbaharui 13/05/2025 18:41)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

CIB telah menangkap delapan tersangka dan menyita barang bukti pengelola situs penipuan daring berkedok investasi. (Sumber Foto : Kontributor pribadi)
CIB telah menangkap delapan tersangka dan menyita barang bukti pengelola situs penipuan daring berkedok investasi. (Sumber Foto : Kontributor pribadi)

Taipei, 13 Mei (CNA) Biro Investigasi Kriminal (CIB) Taiwan hari Senin (12/5) menyampaikan mereka telah berhasil menangkap delapan orang yang diduga mendanai situs web investasi palsu, yang telah merugikan ratusan korban dengan total bernilai lebih dari NT$50 juta (Rp27,389 miliar).

Korps Investigasi Kriminal VI CIB mengatakan bahwa mereka sebelumnya menganalisis laporan korban terhadap situs investasi palsu dan menemukan bahwa sebuah perusahaan teknologi terlibat dalam pembuatanya untuk digunakan sindikat penipuan.

Korps tersebut mengatakan mereka kemudian segera membentuk tim investigasi dari brigade kelima mereka bersama kepolisian dari kota Taichung, Chiayi, Kaohsiung, dan Keelung serta Kabupaten Pingtung untuk menyelidiki kasus ini.

Setelah melakukan pengintaian dan pengumpulan bukti, kepolisian melancarkan empat gelombang penangkapan dari Juli 2024 hingga April 2025.

Mereka terlebih dahulu menangkap direktur perusahaan teknologi di Chiayi, seorang insinyur bermarga Tsai () (45), beserta stafnya, kemudian melacak jejak hingga ke markas sindikat penipuan di Pingtung dan menangkap pemodal utama bermarga Hsu (許) (26).

Total delapan orang ditangkap, dengan barang bukti berupa uang tunai NT$950.000, dua mobil mewah impor, ponsel, dan komputer.

Penyidikan mengungkap bahwa markas sindikat penipuan merekrut anggota melalui iklan lowongan kerja di media sosial, di mana mereka kemudian menambahkan korban sebagai teman di aplikasi LINE dan memasukkan mereka ke dalam grup investasi.

Modusnya adalah menawarkan keuntungan tinggi lewat situs investasi palsu, dan mendorong korban menyetor dana melalui akun pinjaman, mata uang kripto, atau pembayaran di toko swalayan, menurut penyidikan.

Jika korban kekurangan dana, pelaku menawarkan bantuan berupa pinjaman atau skema investasi fiktif, lalu menipunya agar menyerahkan data rekening bank dan melakukan transfer sesuai instruksi.

Akibatnya, menurut penyidikan, korban tak hanya kehilangan uang, tetapi juga dijadikan pemilik akun boneka dan berisiko terseret sebagai pelaku pencucian uang.

Kepolisian menyatakan, lebih dari 100 orang telah menjadi korban situs palsu ini dengan total kerugian melebihi NT$50 juta. Setelah pemeriksaan, kedelapan tersangka diproses Kejaksaan Distrik Chiayi berdasarkan UU Pencegahan Kejahatan Penipuan dan UU Pencegahan Pencucian Uang.

(Oleh Su Mu-chun dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC/CC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.