Taipei, 1 Apr. (CNA) Perdana Menteri Cho Jung-tai (卓榮泰) baru-baru ini mengatakan bahwa pemerintah akan terus menyesuaikan kebijakan secara bertahap dengan merevisi regulasi terkait agar lebih banyak mahasiswa Tionghoa perantauan dapat bekerja di Taiwan.
Cho dalam sebuah acara pameran pekerjaan untuk mahasiswa perantauan hari Sabtu (29/3) mengatakan pemerintah juga akan berupaya meningkatkan lingkungan tempat tinggal bagi tenaga profesional internasional, termasuk dalam layanan keuangan, pendidikan anak, perumahan, dan aspek kehidupan lainnya.
Ia juga menekankan bahwa "Lima Industri Tepercaya" yang dicanangkan Presiden Lai Ching-te (賴清德) -- semikonduktor, kecerdasan buatan (AI), militer, keamanan dan pengawasan, serta komunikasi canggih -- adalah sektor teknologi tinggi yang dibutuhkan dunia.
Taiwan memiliki tanggung jawab global dan akan terus memegang peranan penting dalam rantai pasok dunia, ujarnya, menambahkan bahwa ia berharap negara tersebut dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam industri strategis melalui kerja sama sektor publik dan swasta serta keterlibatan mahasiswa asing.
Di sisi lain, ia juga menyoroti keberadaan sekitar 600.000 imigran baru di Taiwan yang datang melalui pernikahan atau imigrasi untuk membangun keluarga, bekerja, dan belajar.
Mayoritas dari mereka hidup harmonis dan bersikap ramah, sementara masyarakat Taiwan sendiri juga dengan tangan terbuka menyambut dan merangkul mereka, menurut Cho.
Ia menegaskan bahwa kebijakan bagi imigran baru terus berkembang agar semakin inklusif, dan bahwa Taiwan, sebagai negara demokratis yang bebas dan hangat, memperlakukan mereka sebagai bagian dari keluarga besar.
Sementara itu, Ketua Dewan Urusan Komunitas Luar Negeri Hsu Chia-ching (徐佳青) menekankan bahwa dewannya telah membuka kelas khusus bagi mahasiswa perantauan sejak 2014, di mana pesertanya meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah berkomitmen untuk memperluas rekrutmen, meningkatkan bimbingan akademik, serta memberikan dukungan bagi mahasiswa perantauan dalam mencari pekerjaan, tambahnya.
Menteri Dewan Pengembangan Nasional Paul Liu (劉鏡清) juga menyatakan bahwa Taiwan adalah tanah penuh peluang.
Pembangunan empat pilar strategis bidang AI Taiwan -- peningkatkan kekuatan komputasi, pendorongan uji coba lapangan, penarikan bakat, dan perluasan aplikasi -- diperkirakan akan menciptakan 200.000 lapangan kerja dengan gaji tinggi, ujarnya.
Selain itu, Liu mengatakan, kebijakan pemerataan pembangunan Taiwan juga akan membuka lebih banyak peluang kerja, sehingga mahasiswa perantauan diharapkan dapat menetap dan berkembang di Taiwan.
Selesai/JA