Taipei, 25 Mar. (CNA) Kementerian Luar Negeri (MOFA) dan Kementerian Pertanian (MOA) Taiwan telah memutuskan untuk membentuk "Kelompok Penasihat Pertanian Cerdas" guna memperkuat kerja sama negara tersebut dengan sekutu diplomatik dan negara-negara sahabatnya dalam inisiatif pertanian.
Kelompok ini akan memobilisasi sumber daya dari sektor publik dan swasta untuk meningkatkan kerja sama dalam kecerdasan buatan (AI) dan teknologi cerdas lainnya guna mendorong pertanian presisi, menurut siaran pers terpisah yang dikeluarkan oleh MOFA dan MOA pada Senin malam (24/3).
Tujuan pembentukan kelompok ini adalah untuk memperluas jejak sektor pertanian Taiwan di kancah global serta membantu sekutu dan mitra Taiwan dalam memperkuat ketahanan pangan global dan keberlanjutan, di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, menurut siaran pers tersebut.
Pernyataan tersebut muncul setelah Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung (林佳龍) dan Menteri Pertanian Chen Junne-jih (陳駿季) bertemu di kantor pusat MOA di Taipei pada Senin.
Selama diskusi mereka, Lin dan Chen setuju untuk terus bekerja sama dalam proyek akuakultur di Palau, memperluas kerjasama pertanian dengan Filipina, dan menjelajahi kemungkinan menjalankan pusat penyebaran regional di Karibia, kata rilis pers tersebut.
Mereka juga membahas pengiriman misi pertanian ke Amerika Serikat pada bulan September sebagai bagian dari upaya pemerintah Taiwan untuk mengurangi surplus perdagangan dengan AS, tambah pernyataan itu.
Menurut MOA, sejak 2017 kementerian ini telah berfokus pada dua strategi utama dalam mempromosikan pertanian cerdas, yaitu produksi cerdas dan layanan digital.
MOA berharap bahwa dengan memperkenalkan sensor, perangkat cerdas, Internet of Things (IoT), dan analisis big data, budidaya pertanian akan menjadi lebih efisien dan produktif, menurut situs web MOA.
Selesai/IF