Keluarga korban keracunan di Polam Kopitiam Taipei akan diberi kompensasi bernilai pencetak rekor

14/03/2025 20:15(Diperbaharui 14/03/2025 20:15)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Polam Kopitiam, rantai toko restoran Malaysia, di Taipei. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Polam Kopitiam, rantai toko restoran Malaysia, di Taipei. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 14 Mar. (CNA) Kantor Kejaksaan Distrik Taipei, Kamis (13/3) memutuskan bahwa kerabat dari enam orang yang meninggal akibat keracunan makanan di Polam Kopitiam pada Maret 2024 harus menerima total NT$10,8 juta (Rp5,35 miliar), mencetak rekor baru untuk kompensasi dalam kasus keamanan makanan di Taiwan.

Enam keluarga telah disetujui untuk masing-masing menerima NT$1,8 juta sebagai kompensasi atas kematian yang terkait rantai restoran Malaysia tersebut, sesuai UU Perlindungan Hak Korban Kejahatan Taiwan.

Insiden keracunan makanan mematikan di cabang Polam Kopitiam di Distrik Xinyi Taipei mengakibatkan 33 orang menderita keracunan makanan parah setelah makan kwetiau, kata kejaksaan.

Pada Januari, pemilik Polam Kopitiam, bermarga belakang Li (黎); manajer cabang Xinyi, bermarga Wang (王); dua koki, bermarga Chou (周) dan Ho (胡); dan seorang pemagang di restoran itu dituntut atas pembunuhan karena kelalaian, luka karena kelalaian, dan pelanggaran UU yang Mengatur Keamanan Makanan dan Sanitasi, kata kejaksaan.

Sebuah penyelidikan awal oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) menentukan bahwa asam bongkrek -- sebuah racun langka dan mematikan yang terdeteksi di semua korban -- menyebabkan keracunan makanan, tetapi tidak dapat mengatakan secara definitif dari mana asam itu berasal.

(Oleh James Thompson, Lin Chang-shun, dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.