Taipei, 14 Mar. (CNA) Sebanyak 18 orang dituntut pada Kamis (13/3) karena diduga mendapatkan keuntungan lebih dari NT$300 juta (Rp150 miliar) dari pembuangan minyak goreng bekas dan jenis limbah lainnya di Taiwan, tanpa mengikuti prosedur pembuangan yang diwajibkan oleh hukum.
Tersangka termasuk seorang pemilik bisnis bermarga Tsai (蔡), yang memenangkan berbagai kontrak dari 2010 hingga 2023 untuk membuang limbah minyak untuk toko serba ada, hotel, dan restoran pujasera di rumah sakit, menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh Kantor Kejaksaan Distrik Shilin.
Tsai kemudian diduga mensubkontrak pekerjaan tersebut ke beberapa operator yang tidak berlisensi, termasuk dua bersaudara bermarga Hung (洪), dan orang-orang lain bermarga Pan (潘) dan Tung (童), kata kantor tersebut.
Mengingat ada keuntungan besar yang bisa diperoleh, Tung, Pan dan Hung bersaudara secara terpisah mengambil kontrak lainnya selama periode waktu yang berbeda, menurut kantor tersebut.
Mengutip keluarga Hung sebagai contoh, kejaksaan mengatakan kedua bersaudara itu mendapat keuntungan sekitar NT$140 juta dari berbagai kontrak yang diberikan kepada mereka oleh bisnis-bisnis lokal seperti Formosa Chang, Noble Family Steak House, Hsin Ya International Hotels, dan pusat perbelanjaan ATT 4 Fun untuk membuang limbah minyak sejak tahun 2016.
Namun, alih-alih membuang minyak secara legal, mereka diduga membuang limbah minyak ke selokan di pinggir jalan, kata kejaksaan, menambahkan bahwa bisnis-bisnis tersebut juga tahu sebelumnya bahwa kedua Hung bersaudara tidak memiliki lisensi manajemen pembuangan limbah yang valid.
Sementara itu, Tung diduga mendapatkan keuntungan sekitar NT$24,44 juta dengan membuang 2.856 ton limbah untuk perusahaan marmer dan lokasi konstruksi dari 2014 hingga 2023, dan NT$1,78 juta lainnya dari limbah cair beracun yang dihasilkan dari sel elektrolit, kata kejaksaan.
Kantor tersebut mengatakan bahwa penyelidikan terhadap Tsai dan tersangka lainnya memakan waktu lebih dari setahun setelah penyelidikan dimulai pada November 2023.
Sebanyak 18 tersangka didakwa Kamis karena diduga melanggar Undang-Undang Pembuangan Limbah dan pelanggaran penyembunyian di bawah KUHP.
Mengingat keparahan kejahatan mereka, kejaksaan meminta pengadilan untuk mempertimbangkan pemberian hukuman yang berat.
Sementara itu, Formosa Chang telah mengeluarkan pernyataan terpisah meminta maaf kepada publik atas kasus tersebut dan bahwa mereka akan dengan rendah hati menerima hasil putusan pengadilan.
Hingga berita ini terbit, Noble Family Steak House, Hsin Ya International Hotels, dan ATT 4 Fun belum menanggapi permintaan komentar tentang masalah tersebut.
Selesai/JA