Kaohsiung, 5 Feb. (CNA) Sebuah klinik di Distrik Luzhu, Kota Kaohsiung yang dilaporkan memungut biaya tambahan agar pasien mendapatkan prioritas tanpa harus mengantre atau untuk mereka yang ingin mendaftar setelah loket ditutup terancam denda mencapai NT$250.000 (Rp124,121 juta), menurut otoritas kesehatan kota.
Sebelumnya, seorang warga mengunggah foto pengumuman di klinik THT tersebut ke media sosial, menunjukkan, "Bagi yang ingin menghemat waktu, tambahkan NT$1.000 untuk mendapatkan prioritas tanpa antre," serta, "Untuk menjaga kualitas pelayanan, biaya pendaftaran setelah loket tutup adalah NT$600."
Menanggapi hal ini, Departemen Kesehatan Kota Kaohsiung menyatakan mereka akan melakukan inspeksi mendadak, dan jika ditemukan pelanggaran terhadap Pasal 22 Undang-Undang Kesehatan, klinik tersebut dapat dikenakan denda antara NT$50.000 hingga NT$250.000.
Menjawab sejumlah warga yang mempertanyakan legalitas kebijakan ini, departemen tersebut menegaskan bahwa Pasal 22 ayat 2 UU Kesehatan secara jelas melarang fasilitas medis melanggar standar tarif atau menetapkan biaya tambahan tanpa dasar yang sah.
Meskipun Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan pada 4 Maret 2024 mengumumkan bahwa biaya pendaftaran tidak termasuk dalam kategori "biaya medis" dan pedoman terkait sudah tidak berlaku, tetap ada ketentuan yang melarang penetapan biaya tambahan tanpa dasar yang jelas, kata departemen itu.
Departemen kesehatan mengatakan bahwa biaya seperti "biaya prioritas konsultasi" atau "biaya pendaftaran tambahan" berpotensi dianggap sebagai pungutan liar.
(Oleh Lin Chiao-lien dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC