Taipei, 4 Feb. (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德) mengatakan pada Selasa (4/2) bahwa layanan kesehatan masyarakat tidak boleh terganggu oleh pertengkaran partai, dan mendesak legislatif yang dikuasai oposisi untuk mempertimbangkan kembali pemotongan dan pembekuan anggaran terkait.
"Perlindungan kesehatan masyarakat tidak boleh dibagi berdasarkan garis partai," kata Lai dalam sebuah acara di Taipei yang memperingati Hari Kanker Sedunia.
Menurut Lai, pemerintah telah mengalokasikan tambahan dana NT$4 miliar (Rp1,9 triliun) untuk program skrining kanker yang diperluas, menjadikan totalnya sekitar NT$6,8 miliar.
Namun, Lai mengatakan, 10 persen dari biaya administratif untuk program tersebut telah dipotong, sementara 30 persen dibekukan karena tindakan pemotongan anggaran yang dilakukan oleh anggota parlemen partai oposisi dari Kuomintang (KMT) dan Partai Rakyat Taiwan (TPP).
"Deteksi dini memungkinkan pengobatan dini," kata presiden tentang pentingnya program tersebut, meskipun retorikanya mungkin memberi kesan bahwa pemotongan atau pembekuan anggaran akan berdampak jauh lebih besar daripada yang sebenarnya terjadi.
Sebuah grafik yang disediakan oleh Kantor Presiden menunjukkan bahwa dari tambahan NT$4,15 miliar yang diminta, biaya yang dimaksud Lai adalah NT$592,8 juta yang dikategorikan secara samar sebagai biaya alih daya yang digunakan untuk mengomisikan pihak luar untuk melakukan penelitian atau menangani tugas lainnya.
Pemotongan sebesar 10 persen dari NT$592,8 juta berarti pengurangan hanya sebesar 1,43 persen dari total anggaran tambahan yang diminta, yang kemungkinan besar tidak akan mengganggu program tersebut.
Pada 22 Januari, Legislatif mengadopsi anggaran pemerintah pusat sebesar NT$2,92 triliun untuk tahun anggaran 2025, setelah para legislator dari KMT dan TPP menyetujui pemotongan anggaran yang totalnya mencapai NT$207,6 miliar, menurut data dari Kabinet.
Namun, hingga saat ini, Kabinet belum menerima pemberitahuan dari Legislatif mengenai rencana anggaran yang telah disetujui.
Oleh karena itu, angka-angka yang dirilis oleh pemerintah mengenai pemotongan dan pembekuan anggaran masih merupakan perkiraan.
Pada Desember, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) mengungkapkan rencana untuk menurunkan batas usia kelayakan untuk skrining kanker yang disubsidi mulai 1 Januari 2025, dengan harapan dapat memperluas akses untuk tes kanker serviks, payudara, kolorektal, dan paru.
Melawan kanker, yang telah menjadi penyebab utama kematian di Taiwan selama lebih dari empat dekade, menjadi fokus kebijakan pemerintahan Lai, yang berjanji untuk mengurangi tingkat kematian yang distandarisasi menurut usia di Taiwan sebesar sepertiga pada tahun 2030 melalui skrining yang diperluas dan pengobatan baru.
Selesai/JA