Taipei, 16 Jan. (CNA) Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) hari Rabu (15/1) menemukan 42 pelanggaran, dengan sembilan proyek dihentikan dan denda berjumlah total NT$1,91 juta (Rp950 juta) dijatuhkan, dalam sebuah inspeksi gabungan serentak di utara, tengah, dan selatan Taiwan yang diluncurkan menjelang Tahun Baru Imlek.
Pelanggaran utama meliputi perlindungan yang tidak memadai dalam manajemen kontrak, risiko jatuh, sengatan listrik, runtuhnya bangunan, pengelolaan bahan kimia berbahaya, ancaman terjepit mesin, dan bahaya debu, menurut MOL.
Inspeksi di wilayah tengah digelar di pembangkit listrik Taiwan Power Co. di Kota Taichung, dengan fokus pada fasilitas antipolusi yang sedang dibangun di unit 9 dan 10.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Lee Chien-hung (李健鴻), yang memimpin inspeksi di wilayah tersebut, mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir, telah terjadi beberapa kecelakaan kerja serius di fasilitas pembangkit listrik terbesar di Taiwan itu.
Wakil Direktur Jenderal Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wan Jung-fu (萬榮富), yang turut hadir, menyatakan bahwa inspeksi di sana menemukan 22 pelanggaran, termasuk dua lokasi yang harus dihentikan operasinya, dan denda total NT$1,06 juta.
Peringatan diberikan terkait perlindungan keamanan di ketinggian lebih dari 2 meter, kerusakan parah akibat korosi oleh angin laut, dan sisa material logam yang berserakan di tanah. Semua perbaikan diminta selesai sebelum Tahun Baru Imlek, kata Wan.
Taipower melalui siaran pers menyatakan bahwa mereka telah meminta kontraktor segera memperbaiki kekurangan yang ditemukan selama inspeksi dan meningkatkan pengawasan terhadap keamanan dan pengelolaan pekerjaan untuk melindungi keselamatan para pekerja.
Di wilayah selatan, inspeksi dilancarkan di pabrik kedua Launch Technologies Co. di Kabupaten Pingtung, dipimpin Wakil Menteri Ketenagakerjaan hen Ming-jen (陳明仁).
Pabrik perusahaan itu sempat menjadi sorotan pada 2024 akibat sebuah ledakan yang disebabkan penyimpanan bahan kimia yang tidak sesuai peraturan dan melebihi batas yang diizinkan. Insiden itu menewaskan sepuluh orang melukai lebih dari 100 orang.
Pada inspeksi Rabu, di pabrik kedua Launch Technologies ditemukan delapan kekurangan pada peralatan mesin, termasuk tidak adanya pelindung pada mesin, gagalnya perangkat penghenti darurat, dan ruang pencampuran serbuk yang tidak menggunakan metode basah atau penyedot debu.
Namun, tidak ditemukan pelanggaran signifikan dalam pengelolaan bahan kimia.
Berdasarkan UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja, perusahaan akan dikenai denda hingga NT$300 ribu.
Chen menyatakan bahwa meskipun ada perbaikan signifikan dalam penyimpanan bahan kimia dan kontrol suhu, masih ada kekurangan kecil dalam perangkat otomatisasi.
Ia menegaskan bahwa tujuan inspeksi adalah untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan, bukan semata-mata menghukum.
Di wilayah utara, dipimpin Menteri Ketenagakerjaan Hung Sun-han (洪申翰), inspeksi dilakukan pada proyek konstruksi besar, pembangunan BES EcoTech Industrial Park di Kota New Taipei.
Ditemukan total 12 pelanggaran dengan tujuh penghentian kerja di proyek tersebut, dengan pelanggaran terutama terkait kekurangan langkah perlindungan dalam manajemen kontraktor, pencegahan jatuh, perlindungan dari sengatan listrik, dan pengelolaan bahan kimia berbahaya.
Dalam wawancara dengan media, Hung menyebutkan bahwa MOL telah menetapkan target untuk mengurangi separuh jumlah kecelakaan kerja besar pada 2030.
Ia mengatakan bahwa saat ini, tren penurunan sudah terlihat setiap tahun, tetapi lajunya masih kurang, sehingga akan ada revisi undang-undang terkait keselamatan kerja di masa depan.
MOL menunjukkan bahwa serangkaian inspeksi ini dilakukan untuk mencegah risiko kecelakaan akibat kelalaian selama pekerjaan perbaikan tahunan atau meningkatnya risiko kelelahan kerja seiring Tahun Baru Imlek mendekat.
(Oleh Lee Hui-ting, Su Mu-chun, Elly Wu, Antonius Agoeng Sunarto, dan Jason Cahyadi)
Selesai/ML
