Taipei, 25 Des. (CNA) Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan, Selasa (24/12) bahwa lebih dari 90.000 kasus penyakit mirip influenza tercatat dalam sepekan terakhir dan memprediksi bahwa influenza akan mencapai fase epidemi pekan ini.
Menurut Wakil Direktur Jenderal CDC, Tseng Shu-huai (曾淑慧), sebanyak 94.882 kunjungan ke ruang gawat darurat dan klinik rawat jalan akibat gejala mirip influenza dilaporkan dari 15-21 Desember, meningkat 16 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, 10,8 persen kunjungan ke ruang gawat darurat disebabkan oleh gejala mirip influenza, mendekati ambang epidemi sebesar 11 persen, kata Tseng dalam sebuah konferensi pers.
"Berdasarkan prediksi kami, fase epidemi influenza diperkirakan akan dimulai pekan ini, dengan puncak jumlah kasus kemungkinan terjadi sekitar Tahun Baru Imlek," ujar Tseng. Ia menambahkan bahwa jumlah pasien yang mencari perawatan medis akibat gejala mirip influenza kemungkinan akan melampaui 100.000 pekan ini.
Tseng memperingatkan bahwa dengan mendekatnya musim dingin, virus yang menyerang sistem pernapasan manusia menjadi lebih aktif. Selain itu, kegiatan akhir tahun seperti perayaan Natal dan Tahun Baru meningkatkan risiko penularan penyakit.
Ia juga mengimbau masyarakat, terutama kelompok berisiko tinggi, yang belum mendapatkan vaksin flu untuk segera divaksinasi.
CDC sebelumnya mengumumkan pada 17 Desember bahwa vaksin flu gratis akan tersedia mulai 1 Januari tahun depan bagi semua penduduk Taiwan yang belum divaksinasi, berusia 6 bulan atau lebih, hingga persediaan habis.
Berita terkait: Taiwan akan sediakan vaksin flu gratis untuk semua penduduk mulai 1 Januari
Terkait efektivitas vaksin, pejabat CDC Tsou Tsung-Pei (鄒宗珮) mengungkapkan bahwa studi bersama antara CDC dan Academia Sinica menunjukkan bahwa individu berusia 65 tahun ke atas yang menerima vaksin flu selama musim influenza di akhir 2023 memiliki perlindungan signifikan terhadap influenza pada bulan-bulan berikutnya.
Studi tersebut menunjukkan vaksinasi selama musim influenza memberikan perlindungan sebesar 33,5 persen terhadap diagnosis flu yang membutuhkan kunjungan medis, 75,1 persen terhadap komplikasi parah, dan 65,7 persen terhadap kematian akibat berbagai penyebab dalam 30 hari setelah diagnosis flu.
Sementara itu, CDC juga mencatat 15.843 kunjungan medis terkait kasus enterovirus pekan lalu, menurun 10 persen dibandingkan pekan sebelumnya dan menandai penurunan selama tiga pekan berturut-turut.
Tseng memprediksi bahwa fase epidemi enterovirus akan berakhir pada pertengahan hingga akhir Januari tahun depan.
Selesai/IF