Taipei, 25 Agu. (CNA) Direktorat Jenderal Imigrasi (NIA) Taiwan pada Senin (25/8) mendeportasi seorang pemengaruh media sosial asal Jepang, yang memiliki istri asal Taiwan, karena menyatakan "Taiwan milik Tiongkok" dalam sebuah video TikTok yang dibuat di Taipei.
Video tersebut diunggah ke TikTok hari Jumat oleh seorang kreator konten pria yang menyebut dirinya Aira Todomi.
Todomi dan seorang pemengaruh media sosial lainnya, seorang pria yang menyebut dirinya Hiroyuki Tanaka (42), menampilkan bendera Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di lokasi terkenal Ximending LGBTQ Rainbow di Taipei dalam video tersebut, dan Tanaka mengatakan "Taiwan milik Tiongkok."
NIA mengatakan pembuatan video tersebut melanggar Pasal 18 Ayat 13 Undang-Undang Imigrasi Taiwan, yang menyatakan bahwa NIA harus "Melarang orang asing masuk ke Negara" jika ia "Diduga membahayakan kepentingan nasional, keamanan publik, ketertiban umum, atau adat istiadat baik Negara."
NIA tidak secara spesifik menyebutkan bagaimana video tersebut memenuhi kriteria tersebut, meskipun mereka mengatakan komentar-komentar yang dilontarkan kedua individu dalam video itu tidak pantas.
NIA mengatakan telah mendeportasi Tanaka pada Senin pagi dan melarangnya masuk kembali ke Taiwan.
Todomi diketahui telah meninggalkan Taiwan segera setelah merekam video tersebut, dan pegiat TikTok itu juga telah dilarang masuk kembali ke Taiwan, kata NIA.
Tanaka mungkin tetap tinggal di Taiwan setelah merekam video tersebut karena status pernikahannya, karena ia telah mengatakan dalam video TikTok bahwa ia menikah dengan seorang warga Taiwan.
NIA tersebut menambahkan bahwa selama penyelidikan, Tanaka mengakui ikut serta dalam video tersebut untuk meningkatkan penontonnya secara daring dan basis penggemarnya di Tiongkok.
Isi video
Selain menampilkan bendera RRT, Todomi dan Tanaka mengatakan dalam video bahwa mereka adalah warga negara Jepang yang sangat mencintai Tiongkok.
Dalam bahasa Jepang dan Mandarin yang fasih, Todomi mengatakan kedua kreator konten tersebut mencintai Tiongkok dan ingin melihat Tiongkok dan Jepang terus menjalin hubungan persahabatan, seraya menambahkan bahwa masalah apapun yang dimiliki Taiwan dengan Tiongkok sebaiknya diselesaikan antara kedua pihak.
Tanaka, yang berbicara lebih sedikit dan kurang fasih berbahasa Mandarin, menggemakan sentimen Todomi bahwa kedua warga negara Jepang tersebut mencintai Tiongkok dan juga mengucapkan pernyataan yang tampaknya membuatnya bermasalah.
Kedua pria itu kemudian berpisah, meninggalkan Todomi sendirian untuk melanjutkan video dengan bernyanyi di depan Taipei Main Station sambil menampilkan bendera Tiongkok di samping bendera Jepang.
Meskipun ia mengaku sebagai orang Jepang, Todomi juga mengatakan bahwa ia adalah orang Tiongkok dalam beberapa unggahan videonya di TikTok.
Video Ximending tersebut sejak itu menuai ketidakpuasan banyak netizen dan juga memicu kemarahan beberapa kreator konten politik Taiwan seperti Pa Chiung (八炯).
Pa Chiung dan beberapa netizen lainnya menggunakan media sosial untuk mengatakan bahwa mereka telah melaporkan video tersebut dan kedua kreator konten Jepang itu ke NIA.
Pada Senin, NIA tersebut mengatakan bahwa komentar yang dibuat kedua pegiat TikTok tentang Taiwan tidak pantas.
Penyelidikan mengonfirmasi bahwa kedua kreator konten tersebut masuk ke Taiwan melalui program bebas visa timbal balik antara kedua negara, dan video itu sendiri direkam di Ximending pada 18 Agustus, kata NIA.
Selesai/ja/JC