Kaohsiung, 25 Agu. (CNA) Pemerintah Kota Kaohsiung mengatakan mereka telah memberikan penghargaan guru pendukung pengajaran bahasa imigran baru kepada Kitty (施美燕), seorang wanita asal Indonesia.
Kitty, imigran baru yang menetap di Kaohsiung setelah menikah, dengan tekun mempromosikan bahasa Indonesia, menurut pemerintah kota.
Ia tidak hanya membuat alat bantu mengajar sendiri, tetapi juga memanfaatkan alat kecerdasan buatan (AI) untuk mengubah pelajaran bahasa menjadi "pengalaman budaya imersif", tambah pemerintah kota.
Pemerintah Kota Kaohsiung mengatakan mereka memberikan penghargaan "Hsiunghsin" (雄新獎) kepada Kitty dan dua pengajar bahasa Vietnam pada Minggu (24/8) sebagai apresiasi atas pendukung pengajaran yang luar biasa.
Ketiganya dengan sepenuh hati mewariskan bahasa ibu dan membantu banyak anak imigran baru membangun kembali komunikasi dan kebersamaan dengan ibu serta keluarga mereka, kata Biro Pendidikan Kota Kaohsiung dalam sebuah rilis pers.
Menurut Biro Pendidikan, kurikulum bahasa imigran baru di Kaohsiung secara luas diterapkan di sekolah dasar dan menengah pertama, mencakup tujuh bahasa: Vietnam, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Kamboja.
Sejak kurikulum bahasa imigran baru pertama kali dibuka pada 2019 hingga tahun ini, jumlah kelas tatap muka dan jarak jauh melalui siaran langsung telah mencapai 1.071, dengan total 2.052 siswa, menurut biro tersebut.
Biro Pendidikan menambahkan, tahun ini Kaohsiung memiliki 71 guru pendukung pengajaran unggul yang terus memperdalam edukasi di sekolah, mempromosikan bahasa dan budaya dari berbagai negara.
Melalui kurikulum ini, generasi kedua imigran baru diharapkan dapat melestarikan budaya asal mereka, sekaligus memberikan pengalaman bagi lebih banyak anak dalam menghormati, menerima, dan menghargai keberagaman budaya, bersama-sama menciptakan masyarakat yang harmonis dan inklusif, kata biro tersebut.
(Oleh Tsai Meng-yu dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF