Taipei, 19 Nov. (CNA) Pada tahun 2024, tiga taifun mendarat di Taiwan, jumlah terbanyak dalam satu tahun sejak 2008, sementara dua pendaratan di Oktober merupakan yang pertama dalam sejarah, menurut Direktorat Jenderal Cuaca Pusat (CWA).
Dalam ringkasan musim taifun tahun ini, CWA mencatat bahwa 25 badai bernama terbentuk di Pasifik Barat tahun ini.
Meskipun jumlah badai secara keseluruhan mirip dengan tahun-tahun sebelumnya, 2024 berbeda karena sebagian besar badai terbentuk pada Agustus atau setelahnya, kata Lo Tzu-ting (羅資婷), kepala divisi pemrakira iklim CWA, dalam sebuah pernyataan pers.
Ini termasuk dua taifun yang mendarat di Oktober -- yang pertama dalam sejarah Taiwan, kata Lo.
Sementara itu, tiga pendaratan taifun tahun ini juga merupakan jumlah terbanyak yang tercatat di Taiwan sejak 2008, kata Lo.
Taifun yang mendarat di Taiwan tahun ini adalah: Taifun Gaemi pada 25 Juli di Yilan; Taifun Krathon pada 3 Oktober di Kaohsiung; dan Taifun Kong-rey pada 23 Oktober di Taitung.
Berdasarkan tren data, Lo mengatakan bahwa selama satu dekade terakhir, Taiwan rata-rata mencatat dua atau lebih sedikit pendaratan taifun per tahun, jumlah yang tergolong rendah dibandingkan standar historis.
Bahkan, dari tahun 2020 hingga 2022, Taiwan mengalami periode tiga tahun tanpa pendaratan taifun, ujarnya.
Jumlah taifun di akhir tahun ini dipicu suhu air yang lebih hangat dari rata-rata di Pasifik Barat, yang dapat menjadi indikasi berkembangnya pola cuaca La Niña, kata Lo.
Tren lainnya adalah taifun yang cenderung terbentuk lebih jauh di timur, sehingga memiliki lebih banyak waktu untuk berkembang dan berpotensi menjadi lebih destruktif saat mencapai Taiwan, tambahnya.
Selesai/JC