Taipei, 2 Nov. (CNA) Menteri Transportasi dan Komunikasi, Chen Shih-kai (陳世凱), baru-baru ini mengungkapkan ia berharap Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) dapat mempertimbangkan kemungkinan membuka kesempatan bagi pekerja migran untuk bergabung dalam industri bus di masa mendatang.
Hal ini ia sampaikan menanggapi masalah kekurangan pengemudi bus di Taiwan yang diangkat saat Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MOTC) diminta menyampaikan laporan di pertemuan Komisi Transportasi di Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan) pada 24 Oktober.
Menurut statistik Biro Jalan Raya MOTC, saat ini terdapat kekurangan 772 pengemudi bus antarkota, kekurangan 1.443 pengemudi bus dalam kota, dan diperkirakan kekurangan 2.500 hingga 3.000 pengemudi bus wisata.
Anggota Parlemen dari partai penguasa Partai Progresif Demokratik (DPP), Chung Chia-pin (鍾佳濱), mengatakan untuk meningkatkan jumlah penumpang bus, masalah kekurangan pengemudi harus diselesaikan.
Chung berpendapat bahwa ketimbang membantu perusahaan dalam pelatihan, lebih baik mencari model perekrutan baru, seperti melalui pekerja paruh waktu di industri bus dan mendorong orang-orang berusia paruh baya untuk bergabung.
Sementara itu, anggota Parlemen dari partai oposisi Kuomintang (KMT), Hung Mong-kai (洪孟楷) menyatakan bahwa kekurangan pengemudi bus, khususnya pada bus antarkota yang tidak memiliki tempat penumpang berdiri, menyebabkan satu bus berlantai rendah yang dapat menampung 22 orang sudah penuh.
Pada jam-jam sibuk, meskipun ada bus, kendaraan tersebut tidak bisa beroperasi karena kurangnya pengemudi, sehingga penumpang harus menunggu lebih lama, tambah Hung.
Menanggapi ini, Chen mengatakan bahwa MOTC terus membantu industri bus dalam merekrut pengemudi.
Selain itu, kata dia, MOL juga sedang membuat peraturan hukum untuk membuka kesempatan bagi mahasiswa asing yang terdaftar untuk bekerja sebagai pengemudi bus.
Oleh karena itu, paling cepat akhir tahun depan beberapa pelajar diaspora Tionghoa akan mendapatkan surat izin mengemudi bus profesional, kata Chen.
Chen juga menyampaikan harapannya agar MOL dapat mengevaluasi kembali kemungkinan membuka kesempatan bagi pekerja migran untuk bergabung dalam industri bus di masa mendatang.
(Oleh Wang Shu-fen dan Jason Cahyadi)
Selesai/ ML