Taipei, 24 Okt. (CNA) CPC Corp., Taiwan bekerja sama dengan Academia Sinica mulai mengebor sumur panas bumi dalam pertama Taiwan di Desa Yuanshan Kabupaten Yilan, baru-baru ini, yang diharapkan selesai dalam 18 bulan, menurut perusahaan minyak milik negara tersebut.
Taiwan kaya akan sumber daya energi panas bumi. Potensi energi panas bumi dangkal di negara ini sekitar 1 gigawatt (GW), sedangkan potensi energi panas bumi dalamnya diperkirakan mencapai 40 GW, dengan kemungkinan pengembangan hingga 10 GW. Hal ini disampaikan oleh Menteri Urusan Ekonomi Kuo Jyh-huei (郭智輝) dalam upacara penandatanganan yang menandai dimulainya pengeboran, mengutip studi dari Badan Survei Geologi dan Manajemen Pertambangan kementeriannya.
Keberhasilan pembangkit listrik energi panas bumi Qingshui di Yilan menyoroti keuntungan kabupaten tersebut dalam pengembangan energi panas bumi, kata Kuo, menambahkan bahwa ini tidak hanya menciptakan energi bersih dan peluang kerja, tetapi juga mendorong kemakmuran ekonomi lokal.
Yilan telah lama diakui memiliki potensi terbesar untuk pembangkitan energi panas bumi di Taiwan, dengan banyak mata air panas di kabupaten timur laut tersebut.
Sementara itu, Kuo menyatakan bahwa jika pusat pendataan dapat dibangun di dekat pabrik energi panas bumi lokal dengan memanfaatkan energi hijau, hal ini akan memberikan manfaat ekonomi bagi pemerintah Kabupaten Yilan dan menjadikan Yilan sebagai pusat digital.
Ia juga mengatakan bahwa Kementerian Urusan Ekonomi akan membantu pembinaan bakat di industri energi panas bumi tersebut dengan memberikan subsidi untuk membangun rantai pasokan yang lengkap dan menjadikan energi panas bumi sebagai pilar transisi negara ke energi bersih.
Jika proyek pengeboran ini berhasil, maka dapat segera direplikasi, ujarnya, menambahkan bahwa Taiwan memiliki potensi untuk mengembangkan hingga 1.000 sumur geotermal.
Di masa depan, energi panas bumi bisa dikembangkan menjadi industri energi hijau lainnya, membawa keuntungan besar bagi Taiwan, tambah Kuo.
Selesai/ ML