Sutradara "Dead Talents Society" ungkit isu kecemasan di Taiwan dalam pemutaran perdana filmnya di Inggris

02/11/2024 12:43(Diperbaharui 02/11/2024 12:46)
John Hsu (kiri) berbicara di London East Asia Film Festival dengan Ian Haydn Smith, kritikus film dan penulis pada 25 Oktober. (Sumber Foto : CNA, 27 Oktober 2024)
John Hsu (kiri) berbicara di London East Asia Film Festival dengan Ian Haydn Smith, kritikus film dan penulis pada 25 Oktober. (Sumber Foto : CNA, 27 Oktober 2024)

London, 2 Nov. (CNA) John Hsu (徐漢強), sutradara film komedi supranatural Taiwan "Dead Talents Society" (鬼才之道),  menyatakan pada pemutaran perdana film tersebut di London baru-baru ini bahwa ia berharap film tersebut akan membuka wawasan tentang kecemasan sosial di Taiwan.

Dalam pernyataannya di London East Asia Film Festival (LEAFF), festival terkemuka yang merayakan sinema dan budaya Asia Timur, Hsu mengatakan bahwa masyarakat Taiwan sedang bergulat dengan kecemasan "Untuk dilihat" dan keinginan akan "Kebanggaan Taiwan."

Tema-tema tersebut tercermin dalam filmnya, yang mengikuti sekelompok hantu yang berlomba untuk menjadi legenda urban paling menyeramkan dan bintang paling terkenal dari "Dunia bawah" melalui taktik menakutkan mereka.

Film tersebut menerima sebelas nominasi untuk Penghargaan Golden Horse ke-61, lebih banyak dari film lainnya, termasuk kategori Film Fitur Naratif Terbaik dan Sutradara Terbaik.

"Mungkin karena situasi politik yang berkepanjangan dan latar belakang sejarahnya, Taiwan sering kali kurang percaya diri terhadap budayanya sendiri," kata Hsu kepada CNA di festival tersebut.

Ia menjelaskan bahwa masyarakat Taiwan cenderung percaya bahwa diakui oleh pihak asing tertentu dapat mengesahkan seseorang atau sesuatu sebagai "Layak diperhatikan."

Namun, Hsu mengatakan bahwa ia berusaha menjelajahi apa arti sebenarnya untuk "Dilihat," apa yang harus dilakukan untuk mencapainya, dan apakah pencapaian tersebut benar-benar menyelesaikan semua masalah.

Akhirnya, ia berpendapat bahwa kecemasan mungkin berasal dari pertanyaan, "Kami tidak begitu yakin tentang siapa kami sebenarnya."

LEAFF berlangsung dari 23 Oktober hingga 3 November di Odeon Luxe Leicester Square, menampilkan film-film dari Korea, Jepang, Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Vietnam, dan Filipina, termasuk lebih dari 20 pemutaran perdana di Inggris dan dunia.

(Oleh Chen Yun-yu, Lee Hsin-Yin, dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ ML

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.