Taipei, 2 Nov. (CNA) Musikal orisinal produksi Taiwan "Don't Cry, Dancing Girls" (勸世三姊妹) akan melakukan debut internasionalnya di New York pada tahun 2025, sebuah langkah signifikan bagi industri kreatif Taiwan dalam mencapai kesuksesan komersial, ungkap sang sutradara kepada CNA.
Tseng Hui-cheng (曾慧誠), salah satu pendiri dan sutradara VMTheatre Company, mengatakan bahwa meskipun pertunjukan ini terjual habis dalam dua tur di Taiwan sejak 2023, membawanya ke panggung Off-Broadway di New York tidak hanya untuk memperkenalkan budaya Taiwan, tetapi juga mempelajari cara mencapai kesuksesan komersial di pasar global.
"Saya tidak pernah membayangkan ini bisa terjadi," ujar Tseng, yang meraih gelar master di bidang teater musik dari New York University dan mendirikan grup teater tersebut bersama teman-temannya pada tahun 2007.
New York adalah pusat teater musikal dunia, dan Broadway mewakili puncak produksi teater komersial, tutur Tseng (49) dalam sebuah wawancara pada pertengahan Oktober.
Pada pertengahan September, Tseng mengumumkan melalui Facebook bahwa "Don't Cry, Dancing Girls" akan ditampilkan dalam format konser pembacaan di Theater Row New York pada 23 hingga 25 Januari 2025.
“Kami akan membawakan musikal ini dalam bahasa Hokkien Taiwan dan Mandarin, dengan narator yang berbicara dalam bahasa Inggris untuk memperjelas cerita serta penyesuaian tempo agar dapat menarik perhatian pelaku industri teater komersial di Barat,” kata Tseng kepada CNA dalam wawancara tersebut.
"Don't Cry, Dancing Girls" menceritakan kisah tiga saudara kandung yang menemukan kembali ritual lagu penuntun jiwa yang dilakukan orang tua mereka di pemakaman sebagai mata pencaharian ketika mereka kembali ke kampung halaman di Kelurahan Huwei, Kabupaten Yunlin.
Melalui ritual pemakaman tradisional yang melibatkan nyanyian, tarian, dan cerita rakyat khas Taiwan, serta rekonsiliasi dengan masa lalu yang penuh konflik keluarga, musikal ini mengangkat tema kehidupan, kematian, dan hubungan keluarga yang rumit, VMTheatre mengatakan kepada CNA dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (27/10).
Langkah berikutnya, jelas Tseng, adalah menarik perhatian para profesional industri untuk menciptakan produksi baru yang berdasarkan cerita asli untuk penonton berbahasa Inggris.
Menurut VMTheatre, kelompok teater ini juga telah merencanakan acara jaringan di New York pada 30 Oktober untuk memperkenalkan diri dan mempromosikan "Don't Cry, Dancing Girls" kepada komunitas Taiwan di wilayah tersebut.
Mereka berencana mengundang para pelaku industri dan pecinta seni lokal untuk empat pertunjukan undangan pada Januari mendatang.
Walaupun musikal tersebut sukses secara komersial di Taiwan dengan penjualan 12.000 tiket untuk 10 pertunjukan di Taipei dalam waktu delapan menit pada tur tahun 2024, VMTheatre tidak berencana membawa produksi yang sama ke luar negeri.
Mereka berharap dapat menemukan investor atau tim produksi yang tertarik untuk mengembangkan karya baru berdasarkan cerita asli tersebut serta budaya pemakaman unik Taiwan untuk audiens lokal masing-masing, menurut VMTheatre.
Korea Selatan, Jepang, dan Filipina semuanya memiliki cerita dan produksi asli yang ditujukan untuk Broadway, karena kemampuan untuk mengekspor budaya adalah bagian dari daya saing suatu negara, kata Tseng.
Setelah menyelesaikan tur 2024 di Taipei, Taichung, dan Kaohsiung antara Juni dan Agustus, VMTheatre turut ambil bagian dalam tur gratis Kementerian Kebudayaan Taiwan, dengan versi "Don't Cry, Dancing Girls" yang telah disesuaikan untuk pertunjukan luar ruangan.
VMTheatre mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa pertunjukan musikalnya pada 16 November di Taman Olahraga Zhunan, Kabupaten Miaoli, akan menjadi penampilan terakhir mereka di Taiwan sebelum tahun 2026.
Selesai/ ML
