Peringatan hari jadi GANAS Community, diskusi persiapan revisi UU Ketenagakerjaan

21/10/2024 20:32(Diperbaharui 21/10/2024 20:32)
Para peserta diskusi dan tamu aktivis yang menghadiri acara hari jadi GANAS ke-7. (Sumber Foto : Dokumentasi GANAS).
Para peserta diskusi dan tamu aktivis yang menghadiri acara hari jadi GANAS ke-7. (Sumber Foto : Dokumentasi GANAS).

Taipei, 21 Okt. (CNA) GANAS (Gabungan Tenaga Kerja Bersolidaritas) atau biasa dikenal dengan sebutan GANAS community ini memperingati hari jadinya ke-7 yang diadakan pada Minggu (20/10) di Taipei. Meski acara tersebut menyambut hari jadi, namun diskusi penting mengenai isu ketenagakerjaan tetap dinomorsatukan, ujar Fajar, ketua GANAS, kepada CNA.

Dalam sambutannya, Fajar menekankan bahwa selama 7 tahun, GANAS telah menyelesaikan beberapa kasus mulai dari pengembalian gaji yang dimanipulasi majikan atau agensi, penyalahgunaan hak pesangon, pekerjaan di luar kontrak, "overcharging", eksploitasi, serta segala bentuk pelanggaran kemanusiaan.

Fajar juga mengatakan bahwa masih banyak tugas yang belum terselesaikan, salah satunya mendorong revisi undang-undang dan implementasi konvensi internasional terkait perlindungan pekerja migran. 

“Melalui diskusi hari ini, kami mengharapkan adanya dukungan untuk revisi UU Ketenagakerjaan yang diusulkan MENT (The Migrant Empowerment Network in Taiwan) dan organisasi pegiat migran di Taiwan,” ujar Fajar.

Acara yang dimulai pada pukul 10 pagi ini menghadirkan beberapa tamu undangan organisasi, relawan dan aktivis dari berbagai negara termasuk aktivis yang didatangkan langsung dari Indonesia. Tamu undangan lokal dan internasional terdiri dari Beranda Migran, HRWG, Green Peace, SBMI, LIPPI, National Dong Hwa University, peneliti dari Jepang, aktivis SPA, perwakilan pengaduan Taichung 1095, TIWA, SBPIT, SEBIMA serta rekan-rekan PMI lainnya, ujar Fajar melalui sambungan telepon. 

Para aktivis dari Taiwan, Jepang dan Indonesia yang menghadiri acara hari jadi GANAS. (Sumber Foto : Dokumentasi GANAS).
Para aktivis dari Taiwan, Jepang dan Indonesia yang menghadiri acara hari jadi GANAS. (Sumber Foto : Dokumentasi GANAS).

Hari jadi GANAS yang bertajuk “Bertumbuh dan Berkembang untuk perubahan yang lebih baik” juga mengharapkan dukungan dari pekerja migran dan publik dari berbagai pihak yang masih peduli pada pekerja migran seperti akademisi, media dan masyarakat sipil serta pemerintah, tambah Fajar.

Tak hanya pesan untuk kalangan aktivis saja, Fajar juga menggaungkan pesan kepada PMI agar terus bersinergi dengan aktif berorganisasi dan berserikat serta membangun jaringan untuk menguatkan suara dan aspirasi perlindungan bagi semua sektor pekerjaan di Taiwan. 

Pada pertengahan acara, kesimpulan dari diskusi ketenagakerjaan mengarah pada revisi UU Ketenagakerjaan yang mengatur uang pesangon. Aturan yang berlaku saat ini, kerja 1 tahun mendapat 1 bulan gaji akan dibayarkan sebagai pesangon. Jika bekerja kurang dari setahun, gaji 1 bulan dibagi 12 dikali masa kerja maka itu adalah total uang pesangon yang diterima. Hal ini membuat pekerja pabrik yang baru masuk, mudah di PHK oleh pihak majikan karena pesangonnya sangat kecil, ujar Fajar.

Saat diskusi berlangsung. (Sumber Foto : Dokumentasi GANAS).
Saat diskusi berlangsung. (Sumber Foto : Dokumentasi GANAS).

“Kami mengajukan revisi yaitu uang pesangon harus dibayarkan kepada pekerja setidaknya sesuai dengan jangka waktu kontrak kerja. Jika majikan secara illegal memutuskan kontrak pekerja, maka uang pesangon akan dibayar 2 kali lipat. Hal ini untuk melindungi hak-hak pekerja dan mempersulit para majikan untuk memutuskan kontrak secara sepihak.” Ujar Fajar kepada CNA.

Kesepakatan untuk mengakhiri kontrak kerja pekerja sering kali dipaksa oleh majikan atau agensi mereka, untuk menandatangani pemutusan kontrak kerja, ungkap Fajar.

“Revisi kami adalah bahwa pekerja harus memiliki waktu setidaknya 7 hari untuk membaca dengan cermat isi dokumen pemutusan kontrak kerja dan mengambil keputusan apakah akan memutuskan kontrak kerja dengan majikan, dan majikan tidak boleh memaksa pekerja untuk melepaskan hak pertimbangan selama 7 hari,” tambahnya.

“Dan lagi ada beberapa pasal lainnya yaitu penghapusan pemisahan sistem panti jompo,” ungkap Fajar.

Pemotongan tumpeng tanda ucapan syukur GANAS diwakili oleh ketua GANAS dilanjutkan dengan penyerahan donasi bagi putera – puteri PMI yang meninggal dunia. Penyerahan donasi dilakukan oleh Tini, perwakilan GANAS kepada Hanin, Dirut Beranda Migran dari Indonesia. 

Saat menutup wawancara dengan CNA, GANAS menekankan kembali mengenai sosialisasi revisi UU ketenagakerjaan agar mendapat berbagai dukungan dari berbagai pihak, khususnya dari PMI agar selalu dilindungi.

Oleh Miralux

Selesai/JA

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.