Taipei, 22 Juli (CNA) Menanggapi adanya laporan dari aparat di Taiwan, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei mengadakan serangkaian sosialiasi bahaya narkoba dan ketentuan ketenagakerjaan, Wakil Kepala KDEI Taipei, Zulmartinof mengatakan pada hari Sabtu (20/7).
Zulmartinof menyampaikan kepada CNA bahwa ada warga Indonesia yang secara tidak sengaja maupun sengaja terlibat kegiatan narkoba di Taiwan, sehingga KDEI bekerja sama dengan Organisasi Pelaut Indonesia (ORPAT) untuk mengadakan sosialisasi bahaya narkoba dan ketentuan ketenagakerjaan.
Pihaknya mencoba untuk mengadakan kegiatan sosialiasi terhadap Anak Buah Kapal (ABK) yang ada di Taiwan, lanjut Zulmartinof di Pelabuhan Badozi Kota Keelung.
Salah satu ABK peserta Kusnan (36) yang turut hadir menyampaikan, sudah pernah mendengar tentang narkoba, namun kurang tahu untuk pemakai dan pengedar.
Ia sendiri menjelaskan bahwa pergaulan teman-teman asal Pemalang bisa saling menjaga.
Deputi Kepala Investigasi Kepolisian Keelung Huang Wei-chia (黃韋嘉) menjelaskan jenis-jenis narkoba yang sering ditemukan, mulai dari bentuk bungkusan, dampak, dan risiko penggunaan obat-obat terlarang ini.
Dalam sesi tanya jawab, Huang menyampaikan jenis Ketamine adalah jenis narkoba yang paling umum digunakan oleh kalangan pekerja migran.
Ia menjelaskan dampak buruknya bagi kesehatan, sehingga mengingatkan para ABK untuk dapat menghindari dan mengenali jenis bungkusan narkoba di Taiwan.
Zulmartinof menyampaikan harapannya kepada pekerja migran Indonesia, untuk selalu bekerja secara hati-hati dan peduli terhadap masalah narkoba, tidak terlibat dan main-main dengan masalah narkoba karena ancaman hukumannya cukup berat di Taiwan.
(Oleh : Antonius Agoeng Sunarto).
Selesai/JC