Taipei, 13 Juli (CNA) Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan (MOHW) pada hari Jumat (12/7) mengumumkan kasus pertama infeksi virus Zika impor di Taiwan 2024, dibawa oleh seorang pria asal Filipina berusia 20-an yang tiba di Taiwan pada 27 Juni.
Menurut MOHW, sejak tahun 2016, keseluruhan 30 kasus infeksi virus Zika yang telah dikonfirmasi di Taiwan, semuanya adalah kasus impor.
Negara asal infeksi adalah Thailand dengan tujuh kasus, Vietnam enam kasus, lalu Filipina, Myanmar, dan Malaysia masing-masing tiga kasus, Maladewa dua kasus, dan masing-masing satu kasus dari Indonesia, Singapura, Saint Vincent dan Grenadines, Saint Lucia, Amerika Serikat, dan Angola, MOHW menyampaikan.
Dari 2017 hingga 2023 ditemukan kurang dari 5 kasus setiap tahunnya, tambah MOHW.
MOHW mencatat bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan Filipina sebagai salah satu dari 92 negara/wilayah dengan risiko penularan virus Zika saat ini.
Taiwan juga telah memasukkan status risiko virus Zika di Filipina ke Level 1: Perhatian -- dari total tiga level yang ada di Taiwan -- pada 6 November 2020, lanjut MOHW.
MOHW menekankan bahwa virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes albopictus. Meskipun umumnya menyebabkan gejala ringan pada orang dewasa, namun infeksi pada wanita hamil dapat menyebabkan cacat lahir pada janin, termasuk mikrosefali (kepala kecil) dan kematian.
MOHW menyarankan wanita hamil dan wanita yang berencana hamil untuk menunda perjalanan ke daerah dengan risiko penularan virus Zika.
Bagi mereka yang harus bepergian, kata MOHW, pastikan untuk mengambil tindakan pencegahan gigitan nyamuk.
(Oleh : Tseng Yi-ning dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC