Taipei, 26 Juni (CNA) Jumlah pekerja migran India yang diizinkan untuk bekerja di Taiwan berdasarkan nota kesepahaman (MoU) antara kedua negara akan dibatasi sebanyak 1.000 orang untuk permulaan, kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ho Pei-shan (何佩珊) pada hari Rabu (26/6) di tinjauan komite legislatif.
Pertama-tama akan dilakukan uji coba skala kecil yang akan menerapkan sistem perekrutan langsung dan perantara tenaga kerja dua jalur, terutama berfokus pada industri manufaktur, kata Ho.
Meskipun tidak ada jadwal spesifik untuk program ini, kemungkinan besar akan memakan waktu lebih dari setahun untuk melihat hasilnya, kata Ho.
Ho menanggapi pertanyaan dari anggota Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan) yang tidak menentang isi MoU tersebut dan kemudian memutuskan untuk mengajukannya ke sesi penuh Parlemen dengan persyaratan tambahan.
Persyaratan tersebut diajukan oleh Partai Progresif Demokratik yang berkuasa dan oposisi utama Kuomintang, dengan mencakup syarat di mana kementerian harus mengajukan rencana lebih detail mengenai skema perekrutan langsung ke Parlemen dalam waktu tiga bulan.
Kementerian juga harus dengan jelas menentukan persentase pekerja yang akan dibawa masuk melalui perekrutan langsung, serta menugaskan atau mendirikan otoritas khusus untuk mengawasi hal-hal terkait, menurut anggota Parlemen.
MoU yang ditandatangani pada bulan Februari tahun ini, pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg pada akhir tahun 2023, memicu reaksi luas di Taiwan.
Selesai/ML