Taipei, 7 Nov. (CNA) Yuan Kontrol pada Kamis (6/11) menuduh bahwa TaiwanPlus mungkin melakukan diskriminasi terhadap penyiar dengan aksen Taiwan, sebuah klaim yang dibantah platform televisi dan streaming berbahasa Inggris yang didanai pemerintah tersebut.
Lembaga pengawas tertinggi pemerintah Taiwan tersebut mengatakan dalam siaran pers bahwa komite Urusan Pendidikan dan Kebudayaan mereka baru-baru ini menyetujui laporan investigasi tentang TaiwanPlus oleh anggotanya Lin Yu-jung (林郁容), Chi Hui-jung (紀惠容), dan Wang Mei-yu (王美玉).
Dalam laporan tersebut, Yuan Kontrol mencatat bahwa TaiwanPlus, yang disubsidi Kementerian Kebudayaan (MOC), diluncurkan pada 2021 dengan pendanaan pemerintah sebesar NT$5,8 miliar (Rp3,1 triliun) dan misi untuk memperluas kemampuan siaran eksternal Taiwan serta memperkuat koneksi internasionalnya.
Namun saat ini, penontonnya terkonsentrasi secara regional di Asia (67,6 persen) dan Amerika Utara (20,6 persen), dengan jumlah penonton yang jauh lebih rendah di Eropa, Oseania, dan wilayah lainnya, menurut laporan.
Meskipun TaiwanPlus telah meningkatkan jumlah penontonnya, platform ini secara keseluruhan belum mencapai target dalam mempromosikan dan memperluas visibilitas internasional Taiwan, kata laporan itu.
Secara internal, Yuan Kontrol menyatakan bahwa liputan berita TaiwanPlus sebagian besar dipandu manajer berkewarganegaraan asing yang pemahamannya tentang masyarakat Taiwan masih terbatas.
Hal ini telah menyebabkan perpecahan dengan editor Taiwan dalam hal pemilihan dan peliputan berita, menciptakan standar penilaian yang tidak konsisten baik untuk peristiwa domestik maupun internasional, menurut laporan.
Dengan mengutip risiko ketidakseimbangan editorial, laporan itu menyarankan agar MOC mempertimbangkan untuk membentuk kerangka editorial dengan perspektif Taiwan dan meningkatkan partisipasi dari profesional berita lokal.
Dalam bagian lain, laporan tersebut menyoroti beberapa kasus di mana liputan berita TaiwanPlus dinilai melenceng dari fokus, sehingga memengaruhi kredibilitas dan citra platform tersebut.
Hal ini berkemungkinan merujuk pada sebuah insiden menjelang pemilihan presiden AS 2024, di mana seorang jurnalis menyebut kandidat saat itu, Donald Trump, sebagai penjahat terpidana. Video tersebut kemudian dihapus setelah mendapat kritik dari berbagai pihak, termasuk menteri kebudayaan Taiwan.
Risiko diskriminasi
Yuan Kontrol mengatakan bahwa meskipun TaiwanPlus adalah platform berbahasa Inggris, mereka dimaksudkan untuk menampilkan keragaman budaya dan ciri khas linguistik Taiwan.
Namun, saksi yang diwawancarai Yuan Kontrol mengatakan ada beberapa kasus di mana manajer TaiwanPlus menolak menempatkan staf dalam peran di depan kamera karena mereka berbicara bahasa Inggris dengan aksen Taiwan, menurut laporan.
Laporan itu mencatat bahwa saat ini TaiwanPlus mempekerjakan pembawa berita yang berbicara bahasa Inggris dengan aksen Amerika, Inggris, India, dan Selandia Baru.
Namun, mengecualikan aksen Taiwan dari siarannya tidak hanya bertentangan dengan tujuan awal platform untuk membagikan perspektif Taiwan, tetapi juga berisiko mendiskriminasi talenta dalam negeri, kata laporan itu.
Anggota Yuan Kontrol mendesak MOC untuk meninjau standar perekrutan pembawa berita TaiwanPlus, dengan tujuan membangun keberagaman linguistik dan melindungi hak talenta Taiwan yang fasih berbahasa Inggris.
Investigasi Yuan Kontrol menyoroti banyak isu yang juga diangkat dalam laporan Majalah CommonWealth pada Juni, meskipun tidak jelas apakah hal itu yang memicu penyelidikan ini.
Tanggapan TaiwanPlus
Menanggapi laporan Yuan Kontrol, TaiwanPlus mengeluarkan pernyataan yang menekankan bahwa pemilihan pembawa berita dan reporter didasarkan pada keterampilan komunikasi profesional dan kemampuan mereka untuk dipahami, bukan preferensi terhadap aksen tertentu.
Membantah tuduhan diskriminasi, jaringan tersebut mengatakan beberapa jurnalis Taiwan telah lolos proses peninjauan suara, dan 70 persen pembawa beritanya adalah orang Taiwan.
TaiwanPlus mencatat bahwa sejak saluran ini diluncurkan, penonton internasional menyumbang 94 persen dari total penontonnya.
Sumber utama penonton berasal dari Amerika Serikat (47 persen), Filipina (13 persen), dan India (9 persen). Dibandingkan tahun sebelumnya, total penayangan pada 2024 meningkat 98,7 persen, dan total jam tayang naik 95 persen, menurut jaringan tersebut.
Platform ini kini telah melampaui 370 juta total penayangan dan 1,45 juta pengikut di media sosial.
Menurut data penilaian penonton yang dikumpulkan layanan MOD Chunghwa Telecom dari Oktober 2022 hingga 5 Oktober 2025, saluran TaiwanPlus menempati peringkat tiga teratas saluran berita berbahasa Inggris di Taiwan, hanya di bawah NHK dan CNN, kata TaiwanPlus.
Selesai/JC