Kyiv, Ukraina, 19 Juni (CNA) Seorang wanita Taiwan yang baru-baru ini terjebak saat berkunjung ke Iran setelah Israel menyerang negara Islam tersebut membagikan kepada CNA pemandangan kacau yang ia saksikan di seluruh negeri dan eksodus orang-orang dari Teheran, setelah ia tiba di Turki pada Senin (16/6) malam.
Kang Cheng-hsuan (康承暄) (24) mengatakan kepada CNA bahwa ia memulai perjalanannya di Isfahan, Iran selatan hari Minggu, pertama-tama menuju Teheran untuk membeli tiket bus keluar dari negara tersebut.
Namun, Kang mengatakan ia mendengar ledakan saat tiba di Teheran, dan memperkirakan ada lebih dari 3.000 orang yang mencoba meninggalkan ibu kota Iran tersebut.
Kang sendiri menghabiskan waktu empat jam sebelum mendapatkan tiket ke bagian barat laut Iran, katanya, sambil mengingat melihat ribuan orang di sekitar stasiun bus.
Meskipun ada ledakan dan asap di dekat tempat ia berada, Kang mengatakan ia tetap tenang karena "Penduduk lokal masih berusaha menjalani kehidupan normal, dan laporan media mengatakan serangan tersebut terutama menargetkan gedung-gedung pemerintah."
Wisatawan Taiwan tersebut berhasil melintasi perbatasan antara Iran dan Turki tepat sebelum tengah malam pada Senin, dan kemudian naik bus lain ke Istanbul, di mana ia telah memesan kursi pada penerbangan yang berangkat ke Bangkok pada Kamis, katanya kepada CNA.
Konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran dimulai dengan serangan rudal yang diluncurkan Israel pada Jumat lalu, dan kedua negara terus mengebom target strategis selama sepekan terakhir.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengimbau warga negaranya untuk segera meninggalkan Iran, sementara Italia, Polandia, Ukraina, dan Tiongkok telah mulai mengevakuasi warganya.
Pada Kamis malam, angkatan bersenjata Israel mengatakan mereka meluncurkan beberapa gelombang serangan rudal yang menargetkan lokasi di Teheran dan fasilitas militer di sekitarnya.
Sementara Trump menuntut penyerahan tanpa syarat dari Iran pada Selasa, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak seruan Trump dalam penampilan publik keduanya sejak serangan udara dimulai, lapor Associated Press.
Khamenei menolak seruan Trump untuk menyerah meskipun Israel kembali menyerang pada Rabu dan memperingatkan bahwa keterlibatan militer AS akan menyebabkan "Kerusakan yang tidak dapat diperbaiki bagi mereka," lapor AP.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Rabu, Kementerian Luar Negeri mengatakan tiga warga negara Taiwan di Iran telah melakukan perjalanan ke Turki, dan 20 warga Taiwan di Israel telah beranjak ke Yordania sejak Minggu.
Selesai/ML