Wisatawan Taiwan kenang perjalanan keluar dari Iran

20/06/2025 14:47(Diperbaharui 20/06/2025 14:47)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Asap tebal membumbung di kejauhan di pinggiran Teheran di tengah konflik Iran-Israel yang sedang berlangsung. (Sumber Foto : Kang Cheng-hsuan)
Asap tebal membumbung di kejauhan di pinggiran Teheran di tengah konflik Iran-Israel yang sedang berlangsung. (Sumber Foto : Kang Cheng-hsuan)

Kyiv, Ukraina, 19 Juni (CNA) Seorang wanita Taiwan yang baru-baru ini terjebak saat berkunjung ke Iran setelah Israel menyerang negara Islam tersebut membagikan kepada CNA pemandangan kacau yang ia saksikan di seluruh negeri dan eksodus orang-orang dari Teheran, setelah ia tiba di Turki pada Senin (16/6) malam.

Kang Cheng-hsuan (康承暄) (24) mengatakan kepada CNA bahwa ia memulai perjalanannya di Isfahan, Iran selatan hari Minggu, pertama-tama menuju Teheran untuk membeli tiket bus keluar dari negara tersebut.

Namun, Kang mengatakan ia mendengar ledakan saat tiba di Teheran, dan memperkirakan ada lebih dari 3.000 orang yang mencoba meninggalkan ibu kota Iran tersebut.

Kang sendiri menghabiskan waktu empat jam sebelum mendapatkan tiket ke bagian barat laut Iran, katanya, sambil mengingat melihat ribuan orang di sekitar stasiun bus.

Meskipun ada ledakan dan asap di dekat tempat ia berada, Kang mengatakan ia tetap tenang karena "Penduduk lokal masih berusaha menjalani kehidupan normal, dan laporan media mengatakan serangan tersebut terutama menargetkan gedung-gedung pemerintah."

Bus-bus terlihat bersiap untuk mengevakuasi orang-orang dari Teheran.(Sumber Foto : Kang Cheng-hsuan)
Bus-bus terlihat bersiap untuk mengevakuasi orang-orang dari Teheran.(Sumber Foto : Kang Cheng-hsuan)

Wisatawan Taiwan tersebut berhasil melintasi perbatasan antara Iran dan Turki tepat sebelum tengah malam pada Senin, dan kemudian naik bus lain ke Istanbul, di mana ia telah memesan kursi pada penerbangan yang berangkat ke Bangkok pada Kamis, katanya kepada CNA.

Konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran dimulai dengan serangan rudal yang diluncurkan Israel pada Jumat lalu, dan kedua negara terus mengebom target strategis selama sepekan terakhir.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengimbau warga negaranya untuk segera meninggalkan Iran, sementara Italia, Polandia, Ukraina, dan Tiongkok telah mulai mengevakuasi warganya.

Pada Kamis malam, angkatan bersenjata Israel mengatakan mereka meluncurkan beberapa gelombang serangan rudal yang menargetkan lokasi di Teheran dan fasilitas militer di sekitarnya.

Sementara Trump menuntut penyerahan tanpa syarat dari Iran pada Selasa, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak seruan Trump dalam penampilan publik keduanya sejak serangan udara dimulai, lapor Associated Press.

Khamenei menolak seruan Trump untuk menyerah meskipun Israel kembali menyerang pada Rabu dan memperingatkan bahwa keterlibatan militer AS akan menyebabkan "Kerusakan yang tidak dapat diperbaiki bagi mereka," lapor AP.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Rabu, Kementerian Luar Negeri mengatakan tiga warga negara Taiwan di Iran telah melakukan perjalanan ke Turki, dan 20 warga Taiwan di Israel telah beranjak ke Yordania sejak Minggu.

(Oleh Chen Yen-ting, Kay Liu, dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.