Taipei, 10 Agu. (CNA) Lebih dari 90 persen kasus kanker paru pada perempuan Taiwan terjadi pada mereka yang tidak merokok, dan kurangnya bukti ilmiah menyulitkan upaya pencegahan secara tepat sasaran, menurut laporan terbaru Kantor Audit Nasional (NAO).
Kanker merupakan penyebab kematian utama di Taiwan, dengan kanker paru menempati posisi pertama. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) sejak 2022 telah meluncurkan program pencegahan penyakit tersebut dengan anggaran lebih dari NT$14,6 miliar (Rp7,99 triliun), mencakup pencegahan faktor risiko dan deteksi dini.
Namun, dalam laporan audit terbaru, NAO menilai bahwa minimnya data riset terkait penyebab kanker paru pada perempuan nonperokok berisiko menghambat efektivitas kebijakan pencegahan.
Untuk itu, NAO meminta MOHW untuk mengevaluasi kelayakan riset terkait dan mengatasi tren peningkatan cepat kanker paru pada perempuan.
Direktorat Jenderal Promosi Kesehatan (HPA) MOHW, Rabu (6/8) menyatakan mereka telah memulai berbagai proyek penelitian untuk mengidentifikasi penyebab kanker paru, khususnya pada perempuan nonperokok, dan hasilnya akan dipertimbangkan dalam kebijakan skrining dan pencegahan ke depan.
Saat ini, kata HPA, mereka sedang menjalankan "Tahap V Rencana Penelitian Kanker (2026–2029)" dan telah membuka pengajuan proposal riset yang berfokus pada skrining kanker paru pada nonperokok, guna mendapatkan dasar ilmiah yang kuat untuk pengambilan kebijakan.
NAO, mengutip data registrasi kanker HPA, mengatakan dalam 20 tahun terakhir, angka kejadian kanker paru meningkat 60 persen, dengan jumlah kasus pada perempuan mendekati laki-laki.
Hampir 70 persen pasien kanker paru bukan perokok: lebih dari 30 persen pada laki-laki, dan lebih dari 90 persen pada perempuan, menurut data HPA yang dikutip NAO.
Laporan audit juga menyebut bahwa faktor risiko kanker paru pada nonperokok perlu menjadi perhatian utama dalam strategi nasional.
Meski pemerintah telah menginvestasikan lebih dari NT$1 miliar antara 2021 hingga 2024 untuk meneliti kelompok berisiko tinggi nonperokok, belum ada cukup data spesifik tentang penyebab utama kanker paru pada perempuan nonperokok, menurut laporan.
HPA mengatakan bahwa sejak 1 Juli 2022, Taiwan menjadi negara pertama yang menyediakan skrining LDCT (Low Dose CT Scan) gratis bagi perokok berat dan individu dengan riwayat keluarga kanker paru.
Ke depannya, kata ditjen tersebut, kebijakan ini akan terus dikembangkan berdasarkan hasil penelitian untuk meningkatkan deteksi dini dan pencegahan yang lebih efektif.
(Oleh Chen Chieh-ling dan Agoeng Sunarto)
Selesai/JC