Tainan, 10 Agu. (CNA) Pemerintah Kota Tainan hari Jumat (8/8) menyatakan bahwa pada Januari-Mei tahun ini, korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di kalangan lansia mencapai 49,3 persen dari jumlah total korban jiwa, sementara yang terluka mencapai 16,4 persen, menurut pemerintah kota.
Departemen Perhubungan Kota Tainan mencatat, jumlah penduduk lansia berusia 65 tahun ke atas di kota Taiwan selatan tersebut telah melampaui 370 ribu orang atau lebih dari 20 persen populasi.
Seiringan dengan tren penuaan populasi, proporsi kecelakaan yang melibatkan lansia terus meningkat, sebagaimana tercatat dalam data Kementerian Perhubungan dan Komunikasi, kata departemen tersebut.
Menurut departemen tersebut, penurunan fungsi tubuh pada lansia, seperti refleks yang melambat, penglihatan dan pendengaran yang menurun, membuat mereka sulit merespons keadaan darurat, serta lebih rentan mengalami cedera parah atau meninggal saat terjadi benturan.
Analisis penyebab menunjukkan kecelakaan pada lansia sering dipicu hilang konsentrasi, gugup, mengemudi sambil melamun, berbelok tanpa aturan, tidak menjaga jarak aman, menerobos lampu merah, atau menyeberang jalan tidak sesuai aturan, menurut departemen tersebut.
Bentuk kecelakaan yang dominan adalah sepeda motor menabrak sendiri serta tabrakan antara pejalan kaki dan kendaraan saat menyeberang jalan, kata departemen tersebut.
Pemerintah Kota Tainan, kata departemen tersebut, telah meluncurkan serangkaian program berbasis risiko untuk tiap kelompok usia, termasuk program khusus lansia.
Kegiatan dilakukan langsung di komunitas dengan kelas interaktif, materi pembelajaran yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan simulasi nyata untuk membantu lansia meningkatkan kemampuan mengenali risiko serta mempraktikkan perilaku berkendara yang aman, menurut departemen tersebut.
(Oleh Chang Jung-hsiang dan Agoeng Sunarto)
Selesai/JC