Pejabat Filipina bantah perlakuan buruk terhadap awak kapal penangkap ikan Taiwan

25/05/2025 14:24(Diperbaharui 25/05/2025 14:35)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

 Kapal penangkap ikan Sheng Yu Feng milik Chen Tsung-tun yang berbasis di Xiaoliuqiu sedang bersandar setelah kembali ke Taiwan pada Rabu. (Sumber Foto : CNA, 22 Mei 2025)
 Kapal penangkap ikan Sheng Yu Feng milik Chen Tsung-tun yang berbasis di Xiaoliuqiu sedang bersandar setelah kembali ke Taiwan pada Rabu. (Sumber Foto : CNA, 22 Mei 2025)

Manila/Taipei, 25 Mei (CNA) Seorang pejabat Filipina dari Manila telah membantah tuduhan perlakuan buruk terhadap anggota kru selama pemeriksaan kapal penangkap ikan Taiwan baru-baru ini oleh otoritas Filipina di perairan yang disengketakan.

Nazario Briguera, juru bicara Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan (BFAR) Filipina, mengatakan kepada CNA pada Jumat (23/5) bahwa petugas penegak hukum BFAR "Mematuhi protokol pemeriksaan yang benar" ketika mereka menaiki kapal Taiwan Sheng Yu Feng (昇漁豐號) dan kemudian menariknya ke Pelabuhan Basco di Filipina.

Komentar Briguera muncul sehari setelah kapten Taiwan dari Sheng Yu Feng, Chen Tsung-tun (陳宗頓), mengadakan konferensi pers di Kabupaten Pingtung dan menuduh otoritas Filipina melakukan perlakuan buruk dalam pemeriksaan kapalnya pada 19 Mei.

Chen mengatakan bahwa ia dan empat ABK migran Indonesia sedang tidur ketika 12 petugas bersenjata dari kapal pemerintah Filipina tiba-tiba naik tanpa peringatan sebelumnya.

Menurut Chen, petugas penegak hukum tersebut "Bertindak seperti perompak Somalia," menyita tidak hanya hasil tangkapannya tetapi juga barang-barang pribadi -- kerugian yang ia perkirakan mencapai NT$300.000 (Rp163,1 juta).

Nazario Briguera, juru bicara Biro Perikanan dan Sumber Daya Akuatik Filipina. (Sumber Foto : CNA, 23 Mei 2025)
Nazario Briguera, juru bicara Biro Perikanan dan Sumber Daya Akuatik Filipina. (Sumber Foto : CNA, 23 Mei 2025)

Berbicara kepada CNA pada Jumat, Briguera membantah klaim tersebut, dengan mengatakan, "Itu tidak benar."

Pejabat tersebut mengatakan kapal Taiwan itu "Sedang melakukan penangkapan ikan secara nyata di dalam laut teritorial Filipina" dan bahwa petugas BFAR telah "Bertindak secara profesional" selama pemeriksaan dan penangkapan.

"Filipina berkomitmen untuk menghormati wilayah maritim negara lain, jadi kami mengharapkan negara lain melakukan hal yang sama," tambah Briguera.

Namun, Chen tetap bersikukuh bahwa kapalnya beroperasi di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) yang tumpang tindih antara Taiwan dan Filipina, tetapi di luar zona tambahan Filipina -- 12 hingga 24 mil laut dari pantainya.

Badan Perikanan Taiwan mengatakan pada Jumat bahwa mereka telah meninjau catatan navigasi Sheng Yu Feng dan menemukan bahwa kapal tersebut beroperasi di perairan yang tumpang tindih.

Dikatakan bahwa kapal tersebut tidak memasuki laut teritorial Filipina dan dengan demikian tidak melanggar perjanjian perikanan yang ditandatangani antara Taiwan dan Filipina pada tahun 2015.

Menurut badan tersebut, Sheng Yu Feng dan para ABK dibebaskan tanpa sanksi pada sore hari tanggal 19 Mei setelah Taiwan mengajukan protes diplomatik melalui saluran resmi.

Badan tersebut menambahkan bahwa untuk memastikan keselamatan kapal penangkap ikan Taiwan, mereka telah meminta Direktorat Jenderal Penjaga Pantai untuk meningkatkan patroli di wilayah tersebut.

Sementara itu, keluarga Chen mengatakan tindakan pejabat Filipina melanggar Perjanjian 2015 tentang Fasilitasi Kerja Sama Penegakan Hukum dalam Urusan Perikanan, yang ditandatangani Taiwan dan Filipina.

Perjanjian tersebut menyerukan untuk menghindari penggunaan kekerasan atau kekuatan yang tidak perlu, dan memberi tahu pihak lain sebelum melakukan tindakan penegakan hukum. Protokol ini tidak diikuti, menurut keluarga.

(Oleh Emerson Lim, Wu Hsin-yun, Huang Yu-ching, Lin Chiao-lien, Teng Pei-ju, dan Muhammad Irfan) 

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JA

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.