Kabinet setujui rencana NT$8,8 miliar untuk tingkatkan ketahanan keamanan siber

09/05/2025 17:47(Diperbaharui 09/05/2025 17:47)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 9 Mei (CNA) Kabinet pada hari Kamis (8/5) menyetujui rencana empat tahun untuk mengalokasikan NT$8,8 miliar (Rp 4,8 triliun) guna memperkuat ketahanan keamanan siber negara.

Program Pengembangan Keamanan Siber Nasional ke-7 akan berfokus pada area utama seperti pengembangan talenta keamanan siber di dalam lembaga pemerintah dan meningkatkan kesadaran publik terhadap isu-isu keamanan siber, menurut Kabinet.

Program ini juga bertujuan untuk memperkuat keamanan informasi dan komunikasi pada infrastruktur kritis Taiwan serta meningkatkan mekanisme pertahanannya.

Infrastruktur kritis tersebut mencakup setidaknya enam sektor -- energi, sumber daya air, transportasi, komunikasi, kesehatan dan kesejahteraan, serta keuangan -- kata Tsai Fu-long (蔡福隆), Kepala Administrasi Keamanan Siber, dalam sebuah konferensi pers.

Program ini juga akan berfokus pada penguatan industri keamanan siber Taiwan dengan mempromosikan sistem sertifikasi dan verifikasi untuk produk informasi dan komunikasi, serta menggunakan teknologi berbasis AI untuk mengotomatisasi perlindungan terhadap potensi serangan siber.

Wakil Menteri Urusan Digital Lin Yi-jing (林宜敬) mengatakan bahwa fitur utama dari program ini adalah memanfaatkan kekuatan sektor swasta dan membantu mereka berekspansi secara internasional.

Dengan mencontohkan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), Lin mengatakan bahwa Kementerian Urusan Digital telah bekerja sama dengan perusahaan tersebut untuk membentuk SEMI E187, sebuah spesifikasi untuk peralatan pabrik yang memperkuat keamanan informasi semikonduktor.

Tujuannya, jelasnya, adalah agar TSMC dan perusahaan semikonduktor lainnya mengadopsi standar ini untuk membantu melindungi keamanan siber rantai pasok semikonduktor Taiwan.

Sementara itu, sistem pertahanan proaktif berbasis AI menggunakan AI generatif untuk melacak intrusi peretas, mengidentifikasi metode serangan mereka, dan memberikan peringatan dini, kata Tsai.

Menurut Kabinet, pemerintah berencana mengalokasikan NT$8,8 miliar untuk program ini selama periode empat tahun dari 2025 hingga 2028.

(Oleh Lai Yu-chen, Ko Lin, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.