Taipei, 20 Feb. (CNA) Taiwan adalah "Pemain catur, bukan bidak catur" di tengah iklim geopolitik yang berubah, kata Presiden Lai Ching-te (賴清德) pada Rabu (19/2), menegaskan kembali komitmen pemerintahannya untuk memperkuat pertahanan negara melalui peningkatan anggaran dan reformasi.
"Dalam situasi internasional yang berubah dengan cepat, Taiwan adalah seorang pemain catur, bukan bidak catur," kata Lai dalam pertemuan Komite Pusat Partai Progresif Demokrat (DPP), dalam kapasitasnya sebagai ketua partai, menurut juru bicara DPP Han Ying (韓瑩).
Lai menyatakan keyakinan bahwa Taiwan akan mampu menavigasi dinamika yang berubah dengan sukses seraya memastikan keamanan negara dan mempertahankan posisi terdepan Taiwan dalam rantai pasokan semikonduktor global.
Ia kembali menegaskan janjinya untuk meningkatkan anggaran pertahanan menjadi lebih dari 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) Taiwan tahun ini, sebagaimana disampaikan dalam konferensi pers di Kantor Kepresidenan pekan lalu.
Sejak 2016, saat mantan Presiden Tsai Ing-wen (蔡英文) dari DPP menjabat, anggaran pertahanan Taiwan berkisar antara 2 hingga 2,5 persen dari PDB, namun belum pernah melampaui 3 persen.
Peningkatan itu akan mencerminkan komitmen Taiwan untuk mendorong reformasi militer dan melindungi negara, tambah Lai.
Ia juga berjanji akan mengambil langkah-langkah yang lebih proaktif untuk melindungi kabel komunikasi bawah laut Taiwan, menyatakan kekhawatiran bahwa insiden terbaru bisa menjadi bagian dari taktik "Zona abu-abu" Tiongkok — tindakan koersif yang tidak mencapai tingkat konflik bersenjata.
Lai merujuk pada kerusakan kabel Trans-Pacific Express (TPE) pada 3 Januari lalu yang menghubungkan Taiwan dengan negara lain. Pemerintah menduga kapal kargo terkait Tiongkok sebagai penyebab kerusakan di lepas pantai utara Taiwan.
Namun, kerusakan kabel yang lebih baru, khususnya Taiwan-Matsu No. 2 dan No. 3, disebabkan oleh "Deteriorasi alami," menurut Kementerian Urusan Digital.
Selesai/JA