Taipei, 17 Feb. (CNA) Sebuah kabel bawah laut yang menghubungkan Taiwan dan Kepulauan Matsu mengalami "Pemutusan total" pada Minggu (16/2), insiden kedua yang menimpa jaringan telekomunikasi serat optik tersebut tahun ini, kata Kementerian Urusan Digital (MODA) pada Senin.
Chunghwa Telecom, operator kabel bawah laut tersebut, melaporkan kepada Komisi Komunikasi Nasional sekitar tengah hari pada Minggu bahwa pemutusan penuh terjadi pada kabel Taiwan-Matsu No. 2 di perairan lepas New Taipei, menurut pernyataan MODA.
Perusahaan telekomunikasi tersebut juga mengikuti prosedur standar dengan meminta bantuan dari Direktorat Jenderal Penjaga Pantai untuk menyelidiki penyebab putusnya kabel, kata MODA.
MODA juga menginstruksikan Chunghwa Telecom untuk mengaktifkan sistem cadangan, termasuk koneksi gelombang mikro, guna "Mempertahankan konektivitas" antara Taiwan dan Kepulauan Matsu (secara resmi Kabupaten Lienchiang), kepulauan yang dikelola Taiwan di dekat Tiongkok.
Kabel Taiwan-Matsu No. 2, salah satu dari dua jalur komunikasi bawah laut yang menghubungkan kedua wilayah tersebut, baru saja diperbaiki setelah mengalami pemutusan pada 22 Januari. MODA menyebut kerusakan itu disebabkan oleh "Deteriorasi alami."
Sementara itu, pemutusan total juga terjadi pada kabel Taiwan-Matsu No. 3 pada 15 Januari, dan kabel tersebut saat ini sedang dalam proses perbaikan, menurut MODA.
Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa Chunghwa Telecom menargetkan perbaikan Taiwan-Matsu No. 3 rampung pada akhir Februari, sedangkan Taiwan-Matsu No. 2 akan selesai diperbaiki pada akhir Maret.
Dalam sebuah wawancara dengan CNA pada Sabtu, Audrey Tang (唐鳳), duta besar Taiwan untuk urusan siber, mengatakan bahwa konektivitas internet tetap terjaga selama insiden pemutusan kabel Taiwan-Matsu sebelumnya.
Mantan menteri urusan digital tersebut berada di Jerman minggu lalu untuk berbicara di Konferensi Keamanan Siber Munich, di mana mereka memuji pendekatan Taiwan dalam menghadapi tantangan digital di hadapan audiens internasional yang terdiri dari politisi, akademisi, pengusaha, dan pakar pertahanan.
Pada Senin, Chunghwa Telecom merilis pernyataan yang menegaskan bahwa meskipun kabel bawah laut terputus, teknologi gelombang mikro miliknya tetap mampu menjaga konektivitas antara Taiwan dan Kepulauan Matsu.
Perusahaan menyatakan saat ini menyediakan kapasitas koneksi berbasis gelombang mikro sebesar 12,6 gigabit per detik, sementara penggunaan puncak di Matsu sekitar 9,5 gigabit per detik.
Chunghwa Telecom, yang sebagian dimiliki pemerintah, juga mengungkapkan bahwa kabel bawah laut Taiwan-Matsu lainnya sedang dalam pembangunan dan diperkirakan selesai pada 2026.
Sebagai penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Taiwan, Chunghwa Telecom dimiliki 35,29 persen oleh Kementerian Perhubungan dan Komunikasi. Perusahaan ini mengoperasikan 10 kabel bawah laut domestik di Taiwan, termasuk dua yang menghubungkan Taiwan dan Kepulauan Matsu.
Selesai/IF