Taipei, 2 Feb. (CNA) Kementerian Urusan Digital (MODA) Taiwan mengatakan pada Jumat (31/1) bahwa pekerja sektor publik akan dilarang menggunakan DeepSeek, model kecerdasan buatan (AI) Tiongkok yang baru dirilis, karena kekhawatiran terkait kebocoran data kepada pemerintah Tiongkok.
Dalam sebuah siaran pers, MODA menyebutkan bahwa DeepSeek AI adalah produk dan layanan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) asal Tiongkok dan memperingatkan bahwa potensi kebocoran data dapat menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional.
MODA menyatakan bahwa larangan ini berlaku untuk karyawan di lembaga pemerintah pusat dan daerah, sekolah negeri, perusahaan milik negara, serta organisasi semi-resmi lainnya, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai langkah penegakan hukum atau spesifikasi lainnya.
MODA juga menambahkan bahwa larangan ini juga berlaku untuk mereka yang bekerja pada proyek infrastruktur kritis dan di yayasan yang didanai pemerintah.
MODA mengutip regulasi Yuan Eksekutif 2019, "Prinsip-Prinsip tentang Pembatasan Penggunaan Produk yang Membahayakan Keamanan Siber Nasional," yang melarang lembaga pemerintah menggunakan produk dan layanan ICT yang dapat menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional.
Larangan sektor publik Taiwan terhadap chatbot Tiongkok tersebut datang beberapa hari setelah beberapa pemerintah di seluruh dunia mengambil langkah untuk membatasi akses karyawan mereka terhadap perangkat lunak tersebut.
Otoritas perlindungan data Italia mengumumkan pada Kamis bahwa mereka telah memblokir model AI Tiongkok, DeepSeek, karena kurangnya transparansi terkait penggunaan data pribadi.
Para pejabat AS dan Australia juga telah menyuarakan kekhawatiran terkait privasi.
Chatbot Tiongkok tersebut baru-baru ini mengguncang pasar teknologi global dengan model AI-nya, yang dikatakan dapat menyaingi produk Amerika meskipun mengandalkan cip yang lebih rendah kualitasnya.
Selesai/IF