Taipei, 5 Mei (CNA) Dua organisasi nirlaba dan satu universitas negeri Taiwan termasuk di antara 49 entitas pada Senin (5/5) diumumkan akan menerima pendanaan dari filantropi Google.org untuk memperkuat keahlian kecerdasan buatan (AI) mereka.
Tiga penerima dari Taiwan di bawah AI Opportunity Fund: Asia-Pacific adalah Frontier Foundation, Taiwan, One-Forty, dan National University of Tainan (NUTN), kata Tina Lin (林雅芳) pada Senin dalam sebuah entri blog (https://blog.google/intl/zh-tw/company-news/outreach-initiatives/ai-opportunity-fund/).
Frontier Foundation telah meluncurkan programnya sendiri yang bertujuan meningkatkan literasi AI bagi kelompok kurang mampu, sementara NUTN berfokus pada penciptaan ekosistem pendidikan AI di Taiwan selatan, kata Lin, yang memimpin operasi penjualan dan pengembangan bisnis Google di Taiwan.
Sementara itu, One-Forty telah mengajarkan keterampilan terkait AI kepada pekerja migran dalam bahasa ibu mereka, kata Lin.
Transformasi ekonomi yang didorong AI harus adil dan inklusif, dan semua pekerja harus memiliki pengetahuan dan alat untuk berpartisipasi di dalamnya, kata Lin.
Lima puluh delapan persen orang di kawasan Asia-Pasifik percaya AI akan mengubah industri menjadi lebih baik, tetapi hanya 15 persen yang pernah menerima pelatihan terkait AI, kata Lin, mengutip laporan terbaru dari Asian Venture Philanthropy Network (AVPN).
AVPN ditugaskan Google.org untuk memilih penerima pendanaan tersebut.
Melalui dana ini, yang mencakup "Pemilik bisnis mandiri di India, pekerja migran rumah tangga di Singapura, serta penyandang disabilitas mental dan fisik di Jepang beserta pengasuh mereka," Google memastikan semua orang mendapat manfaat dari potensi AI, kata Lin.
Google.org akan menambah US$12 juta (Rp197,2 miliar) ke dalam dana sebesar US$15 juta untuk memungkinkan lebih banyak pekerja, usaha kecil, dan organisasi nirlaba mengintegrasikan AI sepenuhnya dalam operasi sehari-hari mereka, kata Lin.
Selesai/ML