Taipei, 27 Des. (CNA) Direktorat Jenderal Imigrasi (NIA), Kamis (26/12) mengatakan bahwa mereka telah menangkap 124 orang yang mencoba menggunakan dokumen palsu untuk mengunjungi Taiwan sejak memperbolehkan warga Tiongkok di luar negeri untuk mengajukan permohonan izin masuk pada September tahun lalu.
Pengungkapan NIA ini datang setelah pejabat imigrasi yang tidak disebutkan namanya dan pekerja agen perjalanan yang dikutip dalam laporan CNA pada Rabu mengatakan bahwa pemohon izin masuk Tiongkok telah mengajukan dokumen palsu yang menunjukkan mereka adalah siswa di Malaysia.
Setelah menutup perbatasannya untuk turis Tiongkok pada 22 Januari 2020 di tengah pandemi COVID-19, Taiwan mulai memperbolehkan mereka yang tinggal atau belajar di luar Tiongkok untuk masuk dari negara ketiga pada 1 September 2023.
Dalam sebuah siaran pers, NIA mengatakan bahwa pejabatnya yang bertugas di luar negeri telah meningkatkan proses penapisan dan inspeksi untuk pemohon izin masuk Tiongkok sejak pembatasan dilonggarkan.
Pejabat bea cukai NIA di Taiwan juga telah melakukan wawancara mendalam dengan semua kedatangan Tiongkok dari negara ketiga, tambah agensi tersebut.
Selain itu, NIA mengatakan telah bekerja sama dengan kejaksaan dan kepolisian untuk memberantas kelompok kriminal yang membantu warga Tiongkok dan asing masuk Taiwan menggunakan dokumen palsu.
Menurut Peraturan yang Mengatur Persetujuan Orang dari Wilayah Daratan Mengunjungi Taiwan untuk Tujuan Wisata, warga Tiongkok yang tertangkap menggunakan dokumen palsu untuk masuk Taiwan dapat dilarang mengajukan permohonan izin masuk selama maksimal lima tahun, NIA memperingatkan.
Liang Wen-chieh (梁文傑), Wakil Kepala dan juru bicara Dewan Urusan Tiongkok Daratan (MAC) Taiwan, mengatakan dalam konferensi pers bahwa pihak berwenang akan menerapkan langkah-langkah untuk mencegah kasus seperti ini di masa depan, terutama karena beberapa individu yang mengajukan dengan dokumen palsu mungkin memiliki "Motif tersembunyi" untuk mengunjungi Taiwan.
Menurut Liang, sekitar 134.000 warga negara Tiongkok yang tinggal atau belajar di negara ketiga mengajukan izin masuk wisata antara 1 Januari dan 30 November tahun ini, 98.000 di antaranya mengunjungi Taiwan.
Selesai/JC