Taipei, 21 Nov. (CNA) Kepala Kantor Wilayah Utara Direktorat Jenderal Pengembangan Tenaga Kerja (WDA), Hsieh Yi-jung (謝宜容), dipecat pada Rabu (20/11) setelah tanggapan Menteri Ketenagakerjaan terhadap kasus bunuh diri seorang pekerjanya dikritik para legislator.
Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) mengatakan bahwa Hsieh telah menerima dua peringatan besar dalam penilaian kinerjanya, yang memicu pemecatan langsung pegawai negeri berpangkat tinggi tersebut dari kantornya.
Direktur Jenderal WDA, Tsai Meng-liang (蔡孟良), bersama dua pengawas berpangkat lebih rendah di ditjen tersebut, juga menerima peringatan tetapi tidak dipecat dari jabatan mereka.
MOL telah meluncurkan penyelidikan internal setelah mayat seorang pekerja berusia 39 tahun, yang diidentifikasi bermarga Wu (吳), ditemukan di Xinzhuang Joint Office Tower Yuan Eksekutif (Kabinet Taiwan) di New Taipei pada 4 November.
Hal itu terjadi di tengah spekulasi beredar di media sosial bahwa perundungan di tempat kerja oleh Hsieh telah mendorong pegawai negeri tersebut untuk mengambil nyawanya sendiri.
Sebelum pemecatan Hsieh dikeluarkan, pada Rabu, Menteri Ketenagakerjaan, Ho Pei-shan (何佩珊), dicecar para legislator terkait penanganannya atas insiden ini.
Ho menangis berulang kali saat ditanya para anggota Komisi Kesejahteraan Sosial dan Kebersihan Lingkungan Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan) yang mengumumkan mereka telah meminta Yuan Kontrol dan Pengadilan Pendisiplinan untuk memeriksa kasus tersebut secara terpisah.
Di Parlemen, para legislator dari kubu oposisi mengkritik Ho karena terlalu lunak terhadap Hsieh, dan meminta jabatan kepala cabang WDA tersebut ditangguhkan.
Sehari sebelumnya, pada Selasa, Ho telah mengatakan ia akan mempertimbangkan untuk mendisiplinkan Hsieh, yang gaya manajemen dan kontrol atas emosinya tidak pantas sehingga mengakibatkan staf merasa diintimidasi di tempat kerja, dengan memutasikannya ke departemen lain.
Baca juga: Menteri Tenaga Kerja Taiwan minta maaf atas kasus bunuh diri di tempat kerja
Di pertemuan Rabu, Ho menegaskan, sebagai kepala kementerian, ia menerima tanggung jawab atas insiden tersebut, tetapi berpendapat bahwa sistem pelayanan sipil memiliki banyak tantangan yang sulit dikendalikan.
Ketika ditanya legislator partai oposisi, Kuomintang (KMT), Liao Wei-hsiang (廖偉翔) apakah ia bersedia mengundurkan diri untuk mengambil tanggung jawab politik atas insiden tersebut, Ho menjawab: "Ya."
Berbicara kepada wartawan di Parlemen pada Rabu, Perdana Menteri Cho Jung-tai (卓榮泰) mengeluarkan permintaan maaf publik dan mengonfirmasi bahwa kasus tersebut telah diserahkan kepada otoritas hukum.
"Semua kepala kementerian dan departemen harus mengambil insiden ini sebagai peringatan," kata perdana menteri, menambahkan bahwa intimidasi tidak akan ditoleransi lagi.
Presiden Lai Ching-te (賴清德) juga mengunggah pernyataan publik di Facebook pada Rabu dengan tema perundungan, mengatakan bahwa perawatan dan perlindungan setiap pekerja pemerintah harus ditingkatkan.
"Kita harus bekerja keras untuk mengubah banyak budaya tempat kerja," kata Lai, "Dan kita harus mengakhiri semua bentuk perundungan di tempat kerja untuk mempromosikan lingkungan kerja yang lebih sehat dan progresif di kantor pemerintah."
Sebelum dipecat, Hsieh mengatakan kepada CNA melalui pesan di media sosial pada Rabu: "Saya tidak mengundurkan diri."
Hsieh juga sempat mengeluarkan permintaan maaf publik di mana ia mengakui bertanggung jawab atas kontrol emosional yang buruk dan permintaan berlebihan yang mengarah ke stres signifikan bagi para rekan kerja.
Meskipun menyangkal bahwa gaya kepemimpinannya terkait dengan kematian Wu, Hsieh juga meminta maaf kepada keluarga Wu dan orang lain yang terpengaruh oleh dirinya yang tidak dapat memberikan dukungan tepat waktu.
Jika Anda terpikirkan akan bunuh diri, mohon hubungi saluran siaga 1925, 1995, atau 1980 di Taiwan untuk konseling atau bantuan.
Selesai/JA