Mahasiswa asal negara NSP di Taiwan catat rekor tertinggi

30/08/2025 14:24(Diperbaharui 30/08/2025 14:24)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

National Taiwan Normal University. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
National Taiwan Normal University. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 30 Agu. (CNA) Jumlah mahasiswa asal negara-negara Kebijakan Baru ke Arah Selatan (NSP) pada tahun akademik 2024/2025 mencatat rekor tertingginya dengan 82.622 orang, yang mencakup 67 persen jumlah total mahasiswa asing di Taiwan, menurut Kementerian Pendidikan (MOE).

Menurut situs web Kementerian Luar Negeri (MOFA), negara-negara NSP termasuk Indonesia, Vietnam, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, Kamboja, Myanmar, Laos, Pakistan, Nepal, Bhutan, India, Bangladesh, Sri Lanka, Australia, dan Selandia Baru.

MOE sebelumnya mengumumkan bahwa jumlah mahasiswa asing di perguruan tinggi pada tahun ajaran 2014/2015 adalah 93.645 orang, dan kemudian meningkat setiap tahun hingga mencapai puncaknya 129.207 orang pada 2018/2019.

Pada tahun ajaran 2020/2021 -- awal pandemi COVID-19 -- jumlah ini turun ke titik terendah dengan 90.895 orang, kemudian kembali meningkat secara bertahap, sehingga pada tahun ajaran 2024/2025 mencapai 123.188 orang.

Terkait jumlah mahasiswa dari negara-negara NSP, MOE mencatat bahwa pada tahun ajaran 2014/2015 terdapat 25.289 orang, yang merupakan 27 persen dari total mahasiswa asing.

Jumlah ini meningkat setiap tahun hingga mencapai 82.622 orang pada tahun ajaran 2024/2025, menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah dan setara dengan 67 persen dari total mahasiswa asing yang berjumlah 123,188, menurut MOE.

Dalam sebelas tahun, jumlah mahasiswa dari negara-negara NSP meningkat lebih dari dua kali lipat, menurut kementerian.

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa sebelum tahun ajaran 2020/2021, mahasiswa NSP terbanyak berasal dari Malaysia, sementara pada tahun berikutnya dipimpin Vietnam dengan 17.534 mahasiswa, menurut MOE.

Vietnam menempati posisi teratas di antara negara-negara NSP, dan bertahan hingga tahun ajaran 2024/2025 dengan 39.695 mahasiswa, meningkat lebih dari dua kali lipat dalam lima tahun, menurut MOE.

Sementara itu, Indonesia menempati peringkat kedua dari seluruh negara dengan 16.212 orang, menurut data kementerian.

MOE menjelaskan bahwa untuk menarik mahasiswa dari negara-negara NSP belajar di Taiwan, mereka telah mendorong berbagai program, termasuk kerja sama industri-akademik, penerimaan mahasiswa di bidang industri utama, hingga promosi dan retensi mahasiswa asing.

Program-program ini telah memberikan fleksibilitas bagi perguruan tinggi dalam penerimaan untuk memperluas sumber mahasiswa internasional, menurut kementerian.

Selain itu, kata MOE, mereka juga telah menyediakan berbagai bentuk beasiswa dan bantuan, serta terus memperkuat mekanisme pendampingan dan layanan konsultasi bagi mahasiswa asing, meningkatkan dukungan terkait untuk mendorong mahasiswa berprestasi dari negara-negara NSP belajar di Taiwan.

Setiap tahun, menurut kementerian, mereka juga menghadiri atau menyelenggarakan pameran pendidikan tinggi dan kegiatan promosi penerimaan mahasiswa di negara-negara NSP, untuk memberikan informasi terkait studi di Taiwan kepada mahasiswa dan orang tua setempat.

(Oleh Phoenix Hsu dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.