Tokyo, 21 Nov. (CNA) Sutradara Ang Lee (李安) menjadi penerima pertama asal Taiwan penghargaan Praemium Imperiale 2024, penghargaan seni global tahunan dari Japan Art Association, atas kontribusinya mempromosikan "budaya dan seni dunia" dalam sebuah upacara penghargaan di Tokyo pada 19 November.
Lee, yang telah memenangkan dua Oscar sebagai sutradara terbaik, bersama empat penerima penghargaan lainnya, menerima medali dari Putri Hitachi dalam upacara tersebut.
"Sinematografi Jepang memiliki sejarah panjang dalam memengaruhi budaya, khususnya bagi sineas Asia, termasuk saya. Sebagai orang pertama dari Taiwan yang menerima penghargaan ini, saya merasa bangga dan sangat berterima kasih," ujar Lee dalam konferensi pers di Tokyo baru-baru ini.
"Teater adalah seperti kuil bagi saya dan film adalah ritual di mana kita menghadapkan cermin kehidupan kita dan berharap menyentuh kebenaran.
"Saya ingin berpikir bahwa karir saya adalah sekolah yang tidak pernah berakhir, di mana saya belajar tentang sinema dan tentang diri saya dan tentang dunia. Tidak ada akhir untuk pembelajaran itu," kata sutradara yang lahir di Taiwan tersebut.
Lee menerima penghargaan dalam kategori teater/film pada edisi ke-35 upacara ini, yang dianggap setara dengan Hadiah Nobel di bidang seni di Jepang.
Oscar pertamanya diraih pada tahun 2000 saat Crouching Tiger, Hidden Dragon (臥虎藏龍) dinobatkan sebagai film asing terbaik, diikuti penghargaan sutradara terbaik untuk Brokeback Mountain pada 2005 dan Life of Pi pada 2012.
Selain Lee, penerima penghargaan tahun ini meliputi seniman konseptual Prancis Sophie Galle untuk kategori seni lukis, seniman Kolombia Doris Salcedo untuk kategori patung, pendiri Voluntary Architects' Network Shigeru Ban dari Jepang untuk kategori arsitektur, dan pianis kelahiran Portugal Maria João Pires untuk kategori musik.
Pada upacara tersebut, Putri Hitachi menekankan pentingnya seni dalam menyatukan masyarakat, memperkaya kehidupan, dan memberikan penghiburan kepada mereka yang terdampak konflik.
Mantan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa Japan Art Association bertujuan mempromosikan perdamaian dunia melalui seni, sesuai keinginan Pangeran Takamatsu, pelindung kehormatan asosiasi tersebut selama 58 tahun hingga 1987.
Di sela-sela upacara hari Selasa, Lee mengatakan kepada wartawan bahwa suara Asia memiliki peran penting di industri film, terutama ketika semakin sedikit orang pergi ke bioskop, sebagaimana dilaporkan oleh Japan Forward.
"Kita perlu menghargai warisan budaya kita dan menyuarakannya melalui sinema," ujarnya.
Penghargaan Praemium Imperiale didirikan pada tahun 1988 saat Japan Art Association memperingati seratus tahun berdirinya dan untuk menghormati almarhum Pangeran Takamatsu, yang meninggal setahun sebelumnya. Pangeran Hitachi kemudian menggantikan perannya sebagai pelindung kehormatan.
Selesai/ ML