Sebanyak 24 utusan pemuda akan kunjungi Thailand dan Malaysia untuk pertukaran bidang agrikultur

22/08/2024 17:38(Diperbaharui 22/08/2024 17:38)
Wakil Menteri Luar Negeri Tien Chung-kwang (depan, dalam setelan jas) menjadi tuan rumah upacara penyerahan bendera pada hari Rabu. (Sumber Foto : MOFA)
Wakil Menteri Luar Negeri Tien Chung-kwang (depan, dalam setelan jas) menjadi tuan rumah upacara penyerahan bendera pada hari Rabu. (Sumber Foto : MOFA)

Taipei, 22 Agu. (CNA) Sebanyak 24 peserta spesialis bidang agrikultur akan segera mengunjungi Thailand dan Malaysia untuk melakukan pertukaran terkait agrikultur sebagai bagian dari program yang dibiayai pemerintah, Kementerian Luar Negeri (MOFA) mengumumkan hari Rabu (21/8).

MOFA mengatakan dalam siaran pers bahwa 24 orang dengan keahlian di bidang pertanian, kehutanan, perikanan, dan peternakan akan dibagi menjadi dua kelompok. Salah satunya akan mengunjungi Malaysia dan kelompok lainnya akan mengunjungi Thailand dari tanggal 26 Agustus hingga 1 September.

Dalam program ini, mereka akan mempromosikan daya saing pertanian Taiwan dan berpartisipasi dalam pertukaran dengan rekan-rekan setempat, kata MOFA, menambahkan bahwa perjalanan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman pemuda Taiwan tentang negara-negara ASEAN dan meningkatkan kerja sama bilateral di bidang agrikultur.

Pengumuman ini dibuat di upacara hari Rabu di kantor pusat MOFA Taipei untuk secara resmi mengirim "Duta Muda Pertanian", yang dipilih melalui proses pendaftaran terbuka.

Upacara hari Rabu diadakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Tien Chung-kwang (田中光) dan dihadiri oleh perwakilan Malaysia untuk Taiwan Aznifah Ghani serta perwakilan Thailand untuk Taiwan Narong Boonsatheanwong.

Proyek tahunan ini diluncurkan pada tahun 2017 untuk memfasilitasi pertukaran yang lebih dekat dengan negara-negara yang masuk dalam Kebijakan Baru ke Arah Selatan (NSP).

Sejauh ini, 114 duta muda telah mengunjungi Filipina, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan India, sebagai bagian dari proyek tahunan ini, menurut MOFA.

NSP bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan pertukaran antara Taiwan dan 18 negara di Asia Tenggara dan Selatan, serta Australia dan Selandia Baru, untuk membantu mengurangi ketergantungan Taiwan pada Tiongkok. Kebijakan ini diperkenalkan mantan Presiden Tsai Ing-wen (蔡英文) setelah ia menjabat pada tahun 2016.

(Oleh Joseph Yeh dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ ML

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.