Taipei, 7 Sep. (CNA) Menteri Ketenagakerjaan, Ho Pei-shan (何佩珊), Jumat (6/9) mengatakan bahwa pihaknya akan mengundang pejabat India untuk membahas teknis penempatan pekerja migran India ke Taiwan.
Dalam wawancara dengan Liberty Times, Ho mengungkapkan kemajuan penempatan pekerja migran India ke Taiwan, di mana “Rapat kerja pertama antara Taiwan dan India akan segera dilaksanakan.”
Ho menuturkan bahwa pada tahap awal, akan dilakukan uji coba skala kecil, dengan memprioritaskan kepada badan usaha yang memiliki kemampuan manajemen yang baik.
Kementerian juga merencanakan dua jalur penempatan, yakni melalui sistem perekrutan langsung yang baru dan badan usaha penempatan pekerja migran (agensi) yang berkualitas.
Sementara itu, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI), Bisri (33) kepada wartawan CNA menyampaikan bahwa pekerja India memang bisa memengaruhi peluang kerja PMI di Taiwan.
Dia yang bekerja di pabrik kimia di kawasan industri Guishan, Kota Taoyuan juga menambahkan, walau terancam, namun ia tidak akan mudah tergantikan karena kebanyakan pekerja lokal di pabriknya berkomunikasi dalam bahasa Mandarin dan tidak bisa berbahasa Inggris.
Sebelumnya, Taiwan dan India telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama penempatan tenaga kerja, dengan harapan dapat mengisi kekurangan tenaga kerja di sektor industri.
Namun, masih banyak proses yang harus dilalui sebelum benar-benar membuka pintu bagi pekerja migran asal India, termasuk mengumpulkan pendapat masyarakat, mekanisme penempatan, dan menetapkan rincian peraturan administratif bilateral.
(Oleh Wu Hsin-yun dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC