PMI yang penglihatannya tersisa 0,2 pulih setelah setengah tahun pengobatan

12/09/2024 20:08(Diperbaharui 13/09/2024 02:50)
Pemeriksaan mata pada pasien. Foto untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Rumah Sakit Memorial Wei Gong).
Pemeriksaan mata pada pasien. Foto untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Rumah Sakit Memorial Wei Gong).

Taipei, 12 Sep. (CNA) Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang penglihatannya kabur dan muncul bayangan hitam di mata kirinya, hingga ketajaman penglihatannya tersisa 0,2, pulih setelah menjalani pengobatan setengah tahun.

Setelah ditanya dokter, wanita berusia 26 tahun tersebut diketahui suka bermain dengan kucing, yang menyebabkan infeksi dan peradangan Toxoplasma gondii.

Kepala Departemen Retina di Rumah Sakit Memorial Wei Gong (WGMH) Kabupaten Miaoli, Lin Chun-hsien (林俊賢), hari Kamis (12/9) menyampaikan bahwa saat diperiksa, mata kiri PMI tersebut mengalami peradangan iris, yang disertai kekeruhan pada vitreus dan peradangan pembuluh darah retina.

Lin menambahkan, ketajaman penglihatannya -- perbandingan antara jarak pandang pasien dengan kemampuan mata normal -- hanya tersisa 0,2.

Lin mengatakan bahwa pemeriksaan darah dan pencitraan lebih lanjut menunjukkan bahwa peradangan disebabkan infeksi Toxoplasma gondii.

Dengan diagnosis melalui pertanyaan, dokter menemukan bahwa PMI tersebut, selain bekerja, juga suka bermain dengan kucing, yang menyebabkan infeksi parasit tersebut.

Lin menyatakan bahwa setelah sumber infeksi dipastikan, pasien menjalani pengobatan antibiotik, disertai obat tetes mata, obat oral, dan suntikan obat antiinflamasi ke dalam bola mata.

Setelah 1 bulan pengobatan, penglihatannya membaik menjadi 0,9, dan setelah 6 bulan, bayangan hitam di penglihatannya telah hilang sepenuhnya, hingga penglihatannya pulih menjadi 1,0, kata Lin.

Lin juga menjelaskan bahwa jalur infeksi Toxoplasma gondii yang umum terjadi adalah melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi parasit tersebut atau kotoran kucing yang terinfeksi.

Lin mengatakan, orang yang terinfeksi biasanya tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami demam ringan, kelelahan, dan pembesaran kelenjar getah bening.

Namun, kata Lin, jika sistem imunnya lemah, infeksi ini bisa berkembang menjadi meningitis dan peradangan pada iris mata, retina, serta makula, yang dapat menyebabkan risiko kebutaan, sehingga tidak boleh diabaikan.

Lin menjelaskan bahwa cara mencegah infeksi Toxoplasma gondii meliputi memasak makanan hingga matang sempurna, membersihkan tangan, pisau, dan talenan yang terkontaminasi daging mentah, serta menghindari memberi makan kucing dengan daging atau organ mentah.

Keluarga yang memelihara kucing juga sangat dianjurkan memeriksakan peliharaannya tersebut ke dokter hewan, kata Lin, seraya menyarankan masyarakat untuk menghindari kontak dengan kucing liar yang asal-usulnya tidak jelas.

Jika mengalami gejala seperti penglihatan kabur, bayangan hitam, atau gangguan garis-garis dalam penglihatan, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk deteksi dan pengobatan dini, tambah Lin.

(Oleh Kuan Jui-ping dan Jason Cahyadi)

Selesai/ ML

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.