Taipei, 11 Nov. (CNA) The CNA (Central News Agency) Taiwan resmi meluncurkan fitur baru "Dengarkan Berita" pada Senin (11/11) yang memungkinkan pembaca mendengarkan berita secara lisan dalam bahasa Indonesia menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Pemimpin Redaksi CNA, Chris Wang (王思捷) mengungkapkan bahwa dengan jumlah pekerja migran Indonesia dan pasangan mereka di Taiwan hampir mencapai 300.000 orang, CNA pada 1 Juli lalu meluncurkan situs berita dalam bahasa Indonesia, Fokus Taiwan Indonesia, untuk memudahkan akses informasi bagi pembaca Indonesia.
Fokus Taiwan CNA Berita Bahasa Indonesia menampilkan artikel-artikel pilihan dari situs bahasa Inggris dan Mandarin CNA, yang diterjemahkan menggunakan AI dan diedit oleh editor Indonesia. Situs ini juga menampilkan berita-berita original terkait berbagai isu yang menjadi perhatian pekerja migran dan imigran di Taiwan.
“Dengarkan Berita” adalah fitur terbaru yang memungkinkan pembaca mendengarkan berita dalam bahasa Indonesia. "Fitur ini memudahkan teman-teman Indonesia untuk tetap mengikuti berita terkini, kapan saja—baik saat bepergian, istirahat kerja, atau saat melakukan pekerjaan rumah," ujar Chris.
Dengan fitur "Dengarkan Berita", pembaca hanya perlu mengklik tombol "Dengar" untuk mendengarkan berita dalam bahasa Indonesia yang diinginkan.
Untuk memastikan pengalaman mendengarkan berita yang berkualitas bagi pembaca Indonesia, Laboratorium Media CNA menguji berbagai model text-to-speech (TTS). Setelah melalui evaluasi menyeluruh oleh tim editor Indonesia, pilihan jatuh pada teknologi Google TTS, yang mampu mengubah artikel berita menjadi suara bahasa Indonesia dengan pelafalan yang alami dan akurat.
Fitur “Dengarkan Berita” kini tersedia di situs CNA dalam bahasa Inggris, Indonesia, dan Mandarin, serta pada aplikasi berita bahasa Inggris dan Mandarin. Fitur ini pertama kali diluncurkan di situs bahasa Inggris pada 2020, dan baru diperkenalkan pada situs bahasa Indonesia hari ini.
"Kami bertujuan untuk memberikan mereka akses yang mudah dan cepat ke informasi penting tentang Taiwan, serta mempererat hubungan dan memfasilitasi bergabungnya mereka ke dalam masyarakat Taiwan," kata mantan Presiden CNA, Tseng Yen-ching (曾嬿卿) dalam peluncuran situs bahasa Indonesia 1 Juli lalu.
Selesai/IF