Tokyo, 29 Juli (CNA) Nibun Chorus, sebuah grup paduan suara masyarakat adat dari Kaohsiung, memenangkan medali emas pada Minggu (27/7) di sebuah kompetisi paduan suara di Tokyo, meskipun ada tindakan mengganggu dari Tiongkok yang berupaya mengintervensi identitas nasional dan kedaulatan Taiwan selama acara tersebut.
Nibun Chorus meraih emas di kategori musik folklor dalam Kompetisi Paduan Suara Internasional Tokyo yang berlangsung selama tiga hari, dengan total 95,9 poin, mengalahkan Bukulavu Children Art Troupe dari Kaohsiung dan Sinapalan Bunun Children's Choir dari Kabupaten Nantou, serta tujuh paduan suara lain dari seluruh dunia.
Kemenangan paduan suara Kaohsiung ini terjadi setelah insiden yang dimulai pada hari Sabtu terkait pengakuan terhadap Taiwan.
Di tengah hari kedua kompetisi pada hari Sabtu, tim-tim dari Taiwan ditanya apakah mereka setuju jika bendera mereka dihapus dan nama mereka diubah menjadi Chinese Taipei setelah panitia penyelenggara menerima keluhan dari Tiongkok.
Dalam sebuah unggahan Facebook oleh konduktor Nibun Chorus, panitia tiba-tiba mengumumkan saat latihan bahwa, setelah "Menerima keluhan," bendera resmi Taiwan diminta untuk diturunkan dan tim-tim dari Taiwan akan diumumkan sebagai peserta dari "Chinese Taipei".
Konduktor tersebut menambahkan bahwa timnya telah diumumkan sebagai berasal dari Taiwan selama dua hari pertama sebelum pengumuman tersebut.
Ia mengatakan bahwa meskipun panitia Jepang telah meminta izin Taiwan untuk perubahan tersebut, permintaan itu dirasa tidak masuk akal, sehingga paduan suara menghubungi Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei di Jepang untuk meminta bantuan.
Setelah pengumuman tersebut, kantor tersebut mengatakan bahwa mereka mendekati panitia kompetisi pada Sabtu malam untuk membahas insiden tersebut.
Anggota legislatif Partai Progresif Demokratik, Chiu Yi-ying (邱議瑩), yang mendampingi paduan suara Taiwan, serta Ketua Keiji Furuya dari Dewan Konsultatif Anggota Diet Jepang-ROC -- yang juga merupakan anggota DPR Jepang -- juga berbicara dengan panitia kompetisi menentang perubahan tersebut.
Namun pada akhirnya, panitia tetap memutuskan untuk mengumumkan tiga paduan suara Taiwan yang bertanding pada hari Minggu sebagai berasal dari "Chinese Taipei," tetapi memutuskan untuk menghapus bendera semua negara peserta.
Terkait perubahan nama, tim-tim dari Taiwan telah menggunakan nama "Taiwan" sejak kompetisi ini dimulai pada tahun 2018.
Nama Chinese Taipei memang umum digunakan untuk merujuk pada Taiwan dalam ajang olahraga internasional, terutama di Olimpiade dan cabang olahraga dalam keluarga Olimpiade sejak tahun 1981.
Saat diumumkan sebagai pemenang kategori musik folklor, anggota Nibun Chorus melakukan gestur di dada mereka yang mirip dengan yang dilakukan pemain bisbol Taiwan, Chen Chieh-hsien (陳傑憲), pada November tahun lalu setelah memukul home run yang krusial untuk kemenangan Taiwan di WBSC Premier12 2024.
Menurut salah satu anggota grup, "Tidak ada kata-kata di sana, tapi semua orang mengerti," merujuk pada tidak adanya kata "Taiwan" di seragam tim nasional saat bertanding di final Premier12 di Tokyo tahun lalu.
Selain itu, panitia acara membuat dua versi sertifikat kemenangan untuk Nibun, satu bertuliskan "Taiwan" dan satu lagi bertuliskan "Chinese Taipei."
Selain itu, "Taiwan" dan bendera resminya tetap tidak berubah di situs web kompetisi versi bahasa Inggris dan Jepang hingga berita ini diturunkan.
Selesai/IF