CDC: Hampir 1.000 orang dirawat dengan antibisa untuk gigitan ular setiap tahun

Taipei, 30 Juli (CNA) Sekitar 1.000 dosis antibisa diberikan setiap tahun di Taiwan untuk mengobati gigitan ular, kata Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) pada hari Selasa (29/7), seiring Taiwan mendekati bulan puncak kasus gigitan ular.

Dari tahun 2017-2021, rata-rata 979 orang per tahun menerima antibisa setelah digigit ular, sementara sembilan orang meninggal akibat gigitan tersebut dalam periode itu -- tingkat kematian sebesar 0,18 persen, kata juru bicara CDC Lo Yi-chun (羅一鈞) dalam konferensi pers di Taipei.

Selama periode lima tahun itu, kata Lo, sebagian besar gigitan ular terjadi antara bulan Mei dan November, dengan puncaknya pada bulan Agustus sebanyak 112 kasus. Bulan Oktober dan November masing-masing menyumbang 11,1 persen dan 10,5 persen kasus.

Dari kasus yang dilaporkan, 82,9 persen -- atau 811 orang -- dirawat dengan antibisa setelah digigit ular seribu langkah (deinagkistrodon acutus) atau ular viper pohon hijau Tiongkok, diikuti oleh 110 kasus yang melibatkan ular welang Taiwan atau kobra Taiwan.

Menurut Lo, antibisa yang digunakan di Taiwan bagian selatan dan timur terutama untuk gigitan dari ular seribu langkah dan viper pohon hijau Tiongkok, sementara kasus yang melibatkan ular welang Taiwan atau kobra lebih umum terjadi di Taiwan bagian tengah.

Selesai/ML