Singapura, 5 Nov. (CNA) Penyanyi rap Malaysia Namewee (黃明志), yang telah dikaitkan otoritas dalam dugaan pembunuhan pemengaruh Taiwan Iris Hsieh (謝侑芯) yang ditemukan tewas di sebuah hotel di Kuala Lumpur bulan lalu, Rabu (5/11) mengatakan ia akan sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan kepolisian.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, penyanyi rap tersebut mengatakan ia telah tiba di kantor polisi dan akan "Sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan polisi untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat dan keluarga mendiang."
"Saya tidak akan melarikan diri," katanya, seraya menambahkan bahwa sebelumnya ia telah melapor kepada pihak berwenang sebanyak tujuh kali saat ia dicari.
Namewee berada di lokasi kematian Hsieh, yang dipanggilkan layanan darurat setelah kehilangan kesadaran di sebuah hotel di Malaysia pada 22 Oktober, menurut laporan berita Malaysia.
Namewee ditangkap di hotel tersebut dan kemudian dituntut atas kepemilikan dan penggunaan narkoba. Selain sembilan pil ekstasi yang ditemukan padanya, ia juga dinyatakan positif menggunakan amfetamin, metamfetamin, ketamin, dan THC, menurut laporan Malay Mail.
Namun, Namewee mengaku tidak bersalah atas tuduhan tersebut dan dibebaskan dengan jaminan, dengan sidang pengadilan dijadwalkan digelar 18 Desember, menurut laporan media Malaysia.
Pada Minggu, Namewee mengeluarkan pernyataan di halaman Facebook-nya, mengklaim ia tidak menggunakan atau memiliki narkoba, dan menjadi korban pemerasan, dengan rincian yang belum dapat ia bagikan.
Namawee juga mengatakan ambulans yang dipanggil untuk Hsieh membutuhkan waktu hampir satu jam untuk tiba di hotel -- klaim yang kemudian dibantah kementerian kesehatan Malaysia, yang mengatakan waktunya 26 menit.
Menurut laporan media Malaysia lainnya yang bersumber anonim, Hsieh (31) ditemukan di bathtub kamar hotel, yang benar-benar kering dan tampaknya tidak digunakan.
Saat petugas darurat tiba di hotel, Namewee juga dikatakan mencoba meninggalkan lokasi, sebelum dihentikan di dekat lift, menurut laporan yang belum dikonfirmasi tersebut.
Kepolisian Malaysia pada Selasa mengumumkan bahwa kematian Hsieh telah ditingkatkan menjadi penyelidikan pembunuhan, dan mengaitkan Namewee dalam kasus tersebut.
Pada saat itu, kepala kepolisian Kuala Lumpur Datuk Fadil Marsus mengatakan ia percaya Namewee mengetahui tentang penyelidikan tersebut dan sedang dalam pelarian, menurut laporan berita lokal.
Ketika ditanya tentang kasus ini pada Selasa, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan kepada CNA bahwa setelah mengetahui kematian Hsieh, kantor perwakilannya di Malaysia telah memberi tahu keluarganya dan membantu pengurusan lanjutan.
Kementerian menolak memberikan rincian tambahan tentang kasus ini demi alasan privasi dan menghormati keluarga Hsieh.
Namawee (42), lulusan Ming Chuan University, dikenal karena komentar dan lagunya yang menyentuh topik lokal dan politik yang sensitif, hingga telah tiga kali dinominasikan sebagai penyanyi pria Mandarin terbaik di Golden Melody Awards Taiwan.
Ia telah beberapa kali menjadi sorotan pihak berwenang Malaysia karena pernyataannya yang blak-blakan tentang isu sosial dan kritik terhadap urusan terkini.
Lahir dan dibesarkan di Malaysia, ia naik daun di Taiwan pada 2022 melalui lagunya "Fragile" (玻璃心), sebuah balada Mandarin yang menyindir pengguna internet nasionalis Tiongkok.
Selesai/ja