Taipei, 25 Sep. (CNA) Jumlah korban meninggal akibat luapan Danau Penghalang Sungai Matai’an di Kabupaten Hualien meningkat menjadi 15 per pukul 10 pagi Kamis (25/9), setelah seorang warga Desa Guangfu ditemukan tewas, menurut pusat penanggulangan darurat setempat.
Korban paling banyak tercatat di Jalan Fozu dan Dunhou, kata pusat tersebut.
Sebanyak 31 orang masih hilang, turun dari 46 orang yang dilaporkan pada pukul 10 malam hari Rabu.
Misi penyelamatan lintas instansi melibatkan 417 personel dari delapan otoritas pemadam kebakaran di tujuh kota dan kabupaten, kata Chien Wan-yao (簡萬瑤), wakil direktur jenderal Pemadam Kebakaran Nasional, dalam konferensi pers Kamis.
Militer pada Kamis juga mengerahkan 23 anggota untuk membantu operasi penyelamatan, termasuk dua operator pesawat nirawak dan dua operator radar untuk mencari tanda-tanda kehidupan di wilayah terdampak.
Kementerian Pertahanan menyatakan, 448 anggota dari Teater Operasi ke-2 dikerahkan Rabu untuk membuka kembali jalan di lima zona, sementara teknisi tempur dari Teater Operasi ke-4 dan Korps Marinir mendukung operasi lapangan.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Kehutanan dan Konservasi Alam Kantor Cabang Hualien hari Kamis menyebutkan ketinggian air di Danau Penghalang Matai’an turun menjadi 15 persen dari kapasitasnya setelah bendungan surut 104 meter, tetapi peringatan merah belum dicabut.
Kepala cabang Huang Chun-tse (黃群策) mengatakan hasil foto pesawat nirawak sekitar pukul 9 pagi menunjukkan volume danau turun dari 91 juta meter kubik menjadi 13 juta meter kubik. Peringatan merah baru akan dicabut setelah faktor seperti kondisi sisa bendungan, ketinggian air, dan dasar sungai dinilai aman.
Hingga peringatan dicabut, pihak berwenang akan terus memantau situasi. Warga diperbolehkan kembali ke rumah siang hari untuk membersihkan, tetapi harus menginap di tempat penampungan dan menjauhi sungai demi keselamatan.
Mengenai pasokan air di Desa Guangfu, Presiden Taiwan Water Corp. Lee Tin-lai (李丁來) mengatakan layanan telah dipulihkan untuk 610 rumah pada Kamis pagi.
Namun, karena tingginya permintaan, tekanan air tetap tidak stabil, meninggalkan lebih dari 3.000 rumah tanpa pasokan, kata Huang. Tiga belas pos air darurat telah didirikan, dan warga dapat menghubungi pemimpin setempat atau menelpon 1910 untuk bantuan.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menyebutkan, sepanjang 300 meter tanggul di sisi kanan hilir Sungai Matai’an rusak, sementara di bagian hilir lebih jauh ditemukan beberapa kerusakan tanggul tambahan seiring turunnya ketinggian air.
Sebanyak 45 unit alat berat telah dikerahkan, dengan perbaikan darurat diperkirakan selesai dalam dua pekan dan restorasi penuh ditargetkan rampung pada April 2026, tambah ditjen tersebut.
(Oleh Chang Chi, Matt Yu, Sean Lin, dan Jennifer Aurelia)
Selesai/JC