Taipei, 24 Sep. (CNA) Enam pusat perawatan darurat kemungkinan akan didirikan di Taipei dan Taoyuan paling cepat pada November untuk mengurangi kepadatan di unit gawat darurat (UGD) rumah sakit pada hari Minggu dan hari libur nasional, kata Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) hari Selasa (23/9).
Menurut MOHW, pusat-pusat tersebut awalnya akan berlokasi di dekat rumah sakit besar di kedua kota yang sering mengalami kepadatan di ruang gawat darurat mereka pada hari-hari tersebut.
Mengadopsi model dari Jepang, Menteri Kesehatan Shih Chung-liang (石崇良) mengatakan bahwa program percontohan pusat perawatan darurat awalnya direncanakan untuk Oktober, namun pelaksanaannya akan ditunda karena Direktorat Jenderal Asuransi Kesehatan Nasional belum membahas anggaran dan prosedur terkait lainnya.
Program ini dapat diimplementasikan paling cepat pada November, dengan masing-masing tiga pusat direncanakan di Taipei dan Taoyuan, kata Shih.
Pusat perawatan darurat ini akan beroperasi terutama pada hari Minggu atau hari libur nasional berturut-turut dari pukul 8 pagi hingga tengah malam, menawarkan layanan penyakit dalam, pediatri, dan bedah ringan, termasuk penjahitan luka ringan, serta rontgen, tes darah, dan pemberian obat, ujarnya.
Lokasi mereka sudah ditetapkan, termasuk dua yang akan didirikan di cabang Rumah Sakit Kota Taipei, di mana ruangannya cukup besar dan fasilitasnya memenuhi persyaratan, kata Shih.
Di Taoyuan, pusat-pusat tersebut akan didirikan di rumah sakit regional yang saat ini tidak memiliki ruang gawat darurat, dengan staf medis komunitas yang bertanggung jawab memberikan layanan tersebut.
Menteri menekankan bahwa pusat perawatan darurat ini ditujukan untuk menangani kasus nonkritis, seperti demam, diare, atau cedera ringan, yang tidak memerlukan rawat inap, sehingga pasien dapat pulang setelah perawatan atau dirujuk ke rumah sakit jika diperlukan.
Ia menunjukkan bahwa pusat perawatan darurat serupa sudah ada di negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman.
Selesai/JC